Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Media Sisfo

Komparasi Metode Profile Matching Dengan Fuzzy Profile Matching Pada Pemilihan Wakil Kepala Sekolah Arry Verdian; Agus Wantoro
Jurnal Ilmiah Media Sisfo Vol 13 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Media Sisfo
Publisher : LPPM STIKOM Dinamika Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.747 KB) | DOI: 10.33998/mediasisfo.2019.13.2.652

Abstract

Wakil Kepala Sekolah yang memiliki kapabilitas dan profesional yang tinggi sangat ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya faktor akademis, kepribadian, pengalaman, kreatifitas, inovatif dan kecenderungan untuk selalu mencapai prestasi secara maksimal dengan dukungan dari berbagai unsur di lingkungan belajar itu sendiri. Penilaian kepada calon wakil kepala sekolah dilakukan oleh guru dan staff dengan cara voting. Menggunakan cara seperti ini dirasa kurang tepat karna guru dan staff hanya melakukan pemilihan tanpa melakukan pehitungan. Pada periode berikutnya pihak sekolah mengganti cara voting dengan melakukan pengujian dan penilaian oleh panitia kepada calon wakil kepala sekolah. Hasil pengujian selanjutnya akan dihitung menggunakan metode perkalian bobot kepentingan dari setiap kriteria. Hasil perhitungan dari metode perkalian bobot inilah yang akan dibandingkan dengan perhitungan menggunakan metode Profile Matching dan Fuzzy Profile Matching. Hasil perhitungan menggunakan metode Profile Matching akan dibandingkan (comparation) dengan metode Fuzzy Profile Matching dengan data center dari hasil perhitungan standar dengan perkalian bobot dan nilai kriteria. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan Logika Fuzzy pada metode Profile Matching mampu memberikan nilai kedekatan yang lebih baik dari metode Profile Matching standar. Hasil perangkingan menunjukan hasil yang sama antara perhitungan terbobot dengan Fuzzy-Profile Matching, sehingga penerapan Logika Fuzzy pada metode Profile Matching mampu memberikan tingkat akurasi yang lebih baik, sehingga dapat diterapkan oleh pihak sekolah dalam menentukan wakil kepala sekolah.
Komparasi Metode Profile Matching Dengan Fuzzy Profile Matching Pada Pemilihan Wakil Kepala Sekolah Arry Verdian; Agus Wantoro
Jurnal Ilmiah Media Sisfo Vol 13 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Media Sisfo
Publisher : LPPM Universitas Dinamika Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33998/mediasisfo.2019.13.2.652

Abstract

Wakil Kepala Sekolah yang memiliki kapabilitas dan profesional yang tinggi sangat ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya faktor akademis, kepribadian, pengalaman, kreatifitas, inovatif dan kecenderungan untuk selalu mencapai prestasi secara maksimal dengan dukungan dari berbagai unsur di lingkungan belajar itu sendiri. Penilaian kepada calon wakil kepala sekolah dilakukan oleh guru dan staff dengan cara voting. Menggunakan cara seperti ini dirasa kurang tepat karna guru dan staff hanya melakukan pemilihan tanpa melakukan pehitungan. Pada periode berikutnya pihak sekolah mengganti cara voting dengan melakukan pengujian dan penilaian oleh panitia kepada calon wakil kepala sekolah. Hasil pengujian selanjutnya akan dihitung menggunakan metode perkalian bobot kepentingan dari setiap kriteria. Hasil perhitungan dari metode perkalian bobot inilah yang akan dibandingkan dengan perhitungan menggunakan metode Profile Matching dan Fuzzy Profile Matching. Hasil perhitungan menggunakan metode Profile Matching akan dibandingkan (comparation) dengan metode Fuzzy Profile Matching dengan data center dari hasil perhitungan standar dengan perkalian bobot dan nilai kriteria. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan Logika Fuzzy pada metode Profile Matching mampu memberikan nilai kedekatan yang lebih baik dari metode Profile Matching standar. Hasil perangkingan menunjukan hasil yang sama antara perhitungan terbobot dengan Fuzzy-Profile Matching, sehingga penerapan Logika Fuzzy pada metode Profile Matching mampu memberikan tingkat akurasi yang lebih baik, sehingga dapat diterapkan oleh pihak sekolah dalam menentukan wakil kepala sekolah.