Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : Biodik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi

Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA Pada Materi Ekosistem: (Profile of Problem Solving Capabilities of High School Students in Ecosystem Materials) Ira Rahma; Sistiana Windyariani; Suhendar Suhendar
BIODIK Vol. 6 No. 3 (2020): September 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/bio.v6i3.9551

Abstract

This study aims to describe the profile of problem-solving abilities on each indicator according to Pannen (in Rusmono, 2012). The research used is descriptive method. The sample used is 35 students who have studied the ecosystem material. The sample selection technique used in this study was purposive sampling, which is a sample collection technique with certain considerations, subject taking is not based on strata, random or regional but is based on the existence of certain objectives. This research was conducted in FEBRUARY 4th week of 2020. The instrument used was a test question for the description of problem-solving abilities, amounting to 12 questions. The results showed that the problem-solving ability profile had a percentage of 59% in the sufficient category. The results include three categories, namely; 1) the good category consists of indicators of identifying problems by 75% and collecting 66% of data, 2) sufficient categories consisting of indicators of solving problems based on data by 55%, choosing ways to solve problems by 61%, and planning to implement problems by 57% . 3) the less category consists of indicators of analyzing data / problems by 40%. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kemampuan pemecahan masalah pada setiap indikator menurut Pannen (dalam rusmono, 2012). Penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif. Sampel yang digunakan sebanyak 35 siswa yang telah mempelajari materi ekosistem. Teknik pemilihan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling, yaitu teknik pengumpulan sampel dengan pertimbangan tertentu, pengambilan subjek bukan di dasarkan atas strata, random atau daerah tetapi di dasarkan atas adanya tujuan tertentu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan FEBRUARI minggu ke-4 tahun 2020. Instrumen yang digunakan berupa soal tes uraian kemampuan pemecahan masalah yang berjumlah 12 soal. Hasil penelitian menunjukkan profil kemampuan pemecahan masalah memiliki persentase sebesar 59% dengan kategori cukup. Adapun hasil tersebut mencakup tiga ketegori ialah; 1) Kategori baik terdiri dari indikator mengidentifikasi masalah sebesar 75% dan mengumpulkan data 66%, 2) Kategori cukup terdiri dari indikator memecahkan masalah berdasarkan data sebesar 55%, memilih cara untuk memecahkan masalah masalah sebesar 61%, dan merencanakan penerapan masalah sebesar 57%. 3) Kategori kurang terdiri dari indikator menganalisis data/masalah sebesar 40%.
Keterampilan Argumentasi Siswa Pada Materi Sistem Gerak SMA Negeri Kabupaten Sukabumi-Indonesia: (Student's Argumentation Skills on Motion Systems Material at SMA Negeri Sukabumi-Indonesia) Yunita Rahayu; Suhendar Suhendar; Jujun Ratnasari
BIODIK Vol. 6 No. 3 (2020): September 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/bio.v6i3.9802

Abstract

The study was conducted to determine the profile of the written argumentation skills of class XI students at SMA Negeri Sukabumi Regency. The method in this study uses a descriptive method with a qualitative approach. The subjects were class XI students of SMA Negeri Sukabumi with a total of 36 students, who had followed the motion system material. The instrument used was in the form of problem descriptions to measure students' argumentation skills with 10 questions that referred to the Toulmin Argumentation Pattern (TAP) argumentation skill indicators. The results showed that students' written argumentation skills were still at level 1-2, students at that level could only include claims, data, warrant and backing indicators in their answers. Whereas the refutational indicators (rebuttal) students have not been able to provide answers using refutation or reinforcement, so that the quality of student argumentation in Sukabumi District High School is still low and needs to be trained so that students' written argumentation skills can develop. Abstrak. Penelitian dilakukan untuk mengetahui profil keterampilan argumentasi tertulis siswa kelas XI di SMA Negeri Kabupaten Sukabumi. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri Kabupaten Sukabumi dengan jumlah 36 siswa, yang telah mengikuti materi sistem gerak. Instrumen yang digunakan berupa soal uraian untuk mengukur keterampilan argumentasi siswa dengan jumlah 10 soal yang mengacu pada indikator keterampilan argumentasi Toulmin Argumentation Pattern (TAP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan argmentasi tertulis siswa masih berada di level 1-2, siswa pada level tersebut hanya bisa menyertakan indikator klaim (claim), data (data), jaminan (warrant) dan dukungan (backing) dalam jawabannya. Sedangkan pada indikator sanggahan (rebuttal) siswa belum bisa memberikan jawaban dengan menggunakan sanggahan maupun penguatan, sehingga kualitas argumentasi siswa di SMA Negeri Kabupaten Sukabumi masih rendah dan perlu untuk dilatihkan agar keterampilan argumentasi tertulis siswa dapat berkembang. Kata kunci : Keterampilan argumentasi, sekolah menengah atas, materi sistem gerak
Profil Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VII SMP Pada Materi Ekosistem: (Profile of Science Process Skills Class VII Junior High School Students in Ecosystem Material) Lu’lu Robiatul; Setiono Setiono; Suhendar Suhendar
BIODIK Vol. 6 No. 4 (2020): December 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/bio.v6i4.10295

Abstract

The research aims to determine the profile of science process skills and concept mastery of class VII students of SMP Negeri Sukabumi. This research was conducted in April 4th week at one of the SMP Negeri Sukabumi City. This research uses a descriptive method. The approach used in this study is a qualitative approach. The population used in this study were 30 students of class VII SMP Negeri Kota Sukabumi. Sampling of data in this study is by using purposive sampling technique. The data was collected by using a written test in the form of multiple choice questions of science process skills, amounting to 20 questions with a reliability of 0.88 with a standard deviation of 3.20 and a correlation of 0.63 using 10 indicators of science process skills. The results showed that the profile of the science process skills of students of class VII SMP Negeri Kota Sukabumi in the 2019/2020 school year was still in the low category. However, from these results, science process skills can still be trained and improved through the use of learning models, strategies and approaches that are able to stimulate the science process skills of students. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa kelas VII SMP Negeri Kota Sukabumi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan april minggu ke-4 di salah satu SMP Negeri Kota Sukabumi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri Kota Sukabumi sebanyak 30 siswa. Pengambilan sampel data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes tertulis dalam bentuk pertanyaan soal pilihan ganda keterampilan proses sains yang berjumlah 20 soal pertanyaan dengan reliabilitas 0, 78 standar deviasi 3,20 dan korelasi 0,63 menggunakan 10 indikator keterampilan proses sains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil keterampilan proses sains siswa peserta didik kelas VII SMPN Kota Sukabumi pada tahun ajaran 2019/2020 masih dalam kategori kurang. Namun dari hasil tersebut, keterampilan proses sains masih bisa dilatihkan dan ditingkatkan melalui penggunaan model, strategi dan pendekatan pembelajaran yang mampu merangsang keterampilan proses sains peserta didik.
Kemampuan Awal Penalaran Ilmiah Peserta Didik SMA berdasarkan Gender Pada Materi Ekosistem: (Early Scientific Reasoning Ability of High School Students based on Gender In Ecosystem Materials) Sherina Mandella; Suhendar Suhendar; Setiono Setiono
BIODIK Vol. 7 No. 2 (2021): June 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/bio.v7i2.12795

Abstract

Scientific reasoning is a factor that has an influence on students' learning pretations.  Scientific reasoning or scientific resorning is one of the skills that must be taught by an educator as an effort in preparing students to be able to compete in the face of the era of globalization. The purpose of this study is to find out the initial ability of the level of scientific reasoning of students in one of the State High Schools sukabumi district on ecosystem materials, which was carried out on Sunday 4 march 2021. This study uses quantitative descriptive methods. The samples were taken using purposive sampling techniques that numbered 60 students. This research instrument is a matter of scientific reasoning developed by Lawson namely LCTSR (Lawson Classroom Test of Scientific Reasorning). The questions used amount to 24 reasoned multiple choice questions with 6 indicators of scientific reasoning, namely probalistic reasoning, conservation reasoning, proposional reasoning, variable control and hypothetical-deductive reasoning. From the results of the study showed that gender does not affect the ability of reasoning illmiah a person. The average score showed the level of reasoning among male and female learners was 19% with less category. The highest level of scientific reasoning of male learners was on the correlational reasoning indicator with a percentage of 36% while in female students the most important level of scientific reasoning was at 31% elevation reasoning.  The lack of scientific reasoning of learners is due to inappropriate learning, the need for learning with suitable models or methods to train scientific reasoning skills. Abstrak. Penalaran ilmiah merupakan faktor yang memiliki pengaruh terhadap pretasi belajar siswa.  penalaran ilmiah menjadi salah satu keterampilan yang harus di ajarkan oleh seorang pendidik sebagai upaya dalam mempersiapkan peserta didik agar mampu  bersaing dalam menghadapi era globalisasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan awal tingkat penalaran ilmiah siswa di salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri kabupaten Sukabumi pada materi ekosistem. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kuantitatif. Sampel yang diambil dipilih secara acak  yang berjumlah 60 peserta didik. Instrumen penelitian ini yaitu soal penalaran ilmiah yang dikembangkan oleh Lawson yaitu LCTSR (Lawson Classroom Test of Scientific Reasorning). Soal yang digunakan berjumlah 24 soal pilihan ganda beralasan dengan 6 indikator penalaran ilmiah yaitu penalaran probalistik, penalaran konservasi, penalaran proposional, pengontrol variabel dan penalaran hipotesis-deduktif. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa gender tidak mempengaruhi kemampuan penalaran illmiah seseorang. Skor rata rata menunjukan tingkat penalaran ilmah peserta didik laki-laki dan perempuan yaitu 19% dengan kategori kurang. Skor tertinggi tingkat penalaran ilmiah peserta didik laki-laki ada pada indikator penalaran korelasional dengan jumlah persentase sebesar 36% sedangkan pada siswa perempuan tingkat penalaran ilmiah yang paling tinggai ada pada penalaran konsevasi sebesar 31%. Rendahnya penalaran ilmiah peserta didik disebabkan karena pembelajaran yang belum sesuai, perlunya pembelajaran dengan model atau metode yang yang cocok untuk melatih kemampuan penalaran ilmiah. 
Profil Hasil Belajar Kognitif Siswa Dengan Metode Blended Learning Pada Materi Sistem Pernapasan Manusia: (Profile of Student Cognitive Learning Results With The Blended Learning Method in Human Respiratory System Materials) Ellen Nurlindayani; Setiono Setiono; Suhendar Suhendar
BIODIK Vol. 7 No. 2 (2021): June 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/bio.v7i2.12813

Abstract

Cognitive learning outcomes are the student's ability to understand a concept expressed in a score through a test. Cognitive learning outcomes are important learning outcomes as the basis for mastery of other abilities. The purpose of this study was to determine the cognitive learning outcomes of class XI IPA 2 students on the material of the human respiratory system. The research method used is a qualitative method using an instrument in the form of a multiple choice written test. The research was conducted on March 22, 2021. The subjects of this study were class XI IPA 2 with a total of 30 students. The data obtained is the result of students' cognitive learning on the material of the human respiratory system. The results obtained by an average value on the material of the human respiratory system are 27% of students in category A, 17% in category B, 30% with C criteria and 26% with D criteria. thus providing the achievement of better cognitive learning outcomes, the obstacle is the lack of direct interaction between educators and students. Abstrak. Hasil belajar kognitif merupakan kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep yang di nyatakan dalam sebuah skor melalui tes. Hasil belajar kognitif merupakan hasil belajar yang penting sebagai dasar penguasaan kemampuan lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa kelas XI IPA 2 pada materi sistem pernapasan manusia. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif dengan menggunakan instrumen berupa tes tertulis pilihan ganda. Penelitian di lakukan pada 22 Maret 2021. Subjek penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 dengan jumlah sebanyak 30 siswa. Data yang di peroleh merupakan hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem pernapasan manusia. Hasil yang di peroleh rata-rata nilai pada materi sistem pernapasan manusia yaitu 27% peserta didik berkategori A, 17% berkategori B, 30% berkriteria C dan 26% berkriteria D. Penggunaan metode Blended learning membantu peserta didik dalam menambah pengetahuan yang lebih luas, namun kendalanya adalah kurangnya interaksi secara langsung antara pendidik dan peserta didik.
Pengaruh Self Regulated Learning Berbasis Literasi Digital Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa : (The influence of Self-regulated learning based digilat literacy to emotional intelegence) Diyna Auliya Azhary; Suhendar Suhendar; Gina Nuranti
BIODIK Vol. 7 No. 2 (2021): June 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/bio.v7i2.12820

Abstract

This research aims to see the effect of learning carried out by implementing digital literacy-based learning and conventional learning activities on the intelligence of class VIII students. In this study, taking a sample of 2 different classes in SMP Negeri 15 Sukabumi City with eighth grade students, it can be said that 20 people as the experimental class and seventh grade students can be measured 17 as the control class. Collecting research data using an emotional intelligence questionnaire instrument. Analysis of research data using inferential statistics in the form of paired sample T test. Prior to the hypothesis data, the prerequisite test data used the normality and homogeneity test to test the indicators and the distribution of the research data taken. The results showed that there were differences in the scores of students' intelligence using regulated and conventional independent learning. The group of students with the application of self-regulated learning based on digital literacy has a significant hypothesis test (2 tailed) 0.000 <0.05, which means that there is an average difference between the pretest and posttest results, while conventional learning does not show an average difference because of the results. 0.163> 0.05. Based on this research, that the application of learning, self-regulated learning based on digital literacy affects the emotional intelligence of class VIII C students at SMP Negeri 15 Sukabumi City. Abstrak. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pembelajaran yang dilakukan dengan penerapan self-ragulated learning berbasis literasi digital dan kegiatan belajar secara konvensional terhadap kecerdasan emosional siswa kelas VIII. Pada penilitian ini mengambil sampel 2 kelas yang berbeda di SMP Negeri 15 Kota Sukabumi dengan siswa kelas VIII C berjumlah 20 orang sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIII H berjumlah 17 sebagai kelas kontrol Mrtode penelitian menggunakaan metode kuantitatif. Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan instrumen angket kecerdasan emosional. Data penelitian di analisis dengan menggunakan statistic inferensial berupa uji T paired sample test. Sebelum pengujian data hipotesis data di uji prasayarat dengan menggunaan uji normalitas serta homogenitas untuk mengetahui varian dan sebaran data penelitian yang di ambil. Hasil penelitian mendapatkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata terhadap kecerdasan emosional siswa dengan menggunakan penerapan belajar self regulated learning  dan konvensional. Kelompok siswa dengan penerapan self regulated learning  berbasis literasi digital memiliki hasil uji hipotesis menunjukan siginifikan (2 tailed) 0,000 < 0.05 yang artinya ada perbedaan rata-rata dari hasil pretest dan posttest sedangkan pembelajaran secara konvensional tidak menunjukan adanya perbedaan rata-rata karena hasilnya 0,163 > 0,05. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran self regulated learning  berbasis literasi digital berpengaruh terhadap kecerdasan emosional siswa kelas VIII C di SMP Negeri 15 Kota sukabumi.
Expert Novice Dialog (END) Di Masa Pandemi Covid-19 Untuk Menilai Kemampuan Komunikasi Sains: (Expert Novice Dialogue (END) During The Covid-19 Pandemic To Assess Science Communication Ability) Evi Paojiah; Suhendar Suhendar; Gina Nuranti
BIODIK Vol. 7 No. 3 (2021): September 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/bio.v7i3.13340

Abstract

This study aims to determine the science communication skills of high school students are assessed using the Expert-Novice Dialog (END) method with the help of Google Suite. This research was conducted at one of the Sukabumi City Senior High Schools in April the second week of 2021. This study uses a descriptive method with a quantitative approach. The sampling technique used in this research is purposive sampling technique. The subjects used in this study were students of class X SMA, totaling 60 students consisting of 20 Experts and 40 Novices. Data collection were carried out digitally with the help of Google Suite. The concept of the selected material is a change in environmental balance. The instruments used in this research are science communication skills rubric, observation rubric, novice concept test and student response questionnaires. The results showed that the science communication skills of students in one of the Sukabumi City Senior High Schools were assessed using the Expert-Novice Dialog (END) method assisted by Google Suite an average of 67% which was included in the "Enough" category. Mastery of the novice concept is categorized as "Good" with an average score of 80.25%. Through the response questionnaire, it is known that the END method generally helps students in practicing science communication skills and understanding concepts. abstrak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Subjek yang digunakan pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA yang berjumlah 60 peserta didik terdiri dari 20 Expert dan 40 Novice. Teknik pengambilan data dilakukan secara digital berbantuan google suite.Konsep materi yang dipilih adalah perubahan keseimbangan lingkungan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rubrik kemampuan komunikasi sains, rubrik observasi, test konsep novice dan angket respon peserta didik Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan komunikasi sains pesera didik di salahsatu SMA Negeri Kota Sukabumi yang dinilai dengan metode Expert-Novice Dialog (END) berbantuan google suite rata-rata sebesar 67% termasuk dalam kategori “cukup”. Penguasaan konsep novice dikategorikan “Baik” dengan nilai rata-rata 80,25%. Melalui angket respon diketahui bahwa Metode END pada umumnya membantu peserta didik dalam melatih kemampuan komunikasi sains dan memahami konsep. Kata Kunci : Penilaian, Kemampuan komunikasi sains, Metode Expert-Novice Dialog (END), Google Suite
Profil Kemampuan Penalaran Ilmiah Siswa SMP Berdasarkan Gaya Belajar: (Profile of Scientific Reasoning Ability of Junior High School Students Based on Learning Style) Siti Nurjanah Firdaus; Suhendar Suhendar; Billyardi Ramdhan
BIODIK Vol. 7 No. 3 (2021): September 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/bio.v7i3.13347

Abstract

This study aims to describe the scientific reasoning abilities of junior high school students in science learning based on learning styles at SMPN 15 Sukabumi City. The sample in this study was 35 students of class VII SMPN 15 Sukabumi in the academic year 2020/2021. This research uses qualitative methods through a descriptive approach. The research instruments used were questionnaires and scientific reasoning test instruments Lawson Classroom Test of Scientific Reasoning (LCTSR) which consisted of 12 reasoned multiple choice questions containing 6 indicators of scientific reasoning, namely: proportional reasoning, probabilistic, correlational, conservation, variable control, and hypothetical. deductive. The results showed that the learning style most often used by junior high school students was the visual learning style. This is evidenced by the results of questionnaires that have been distributed, as many as 17 students or 48.58% of the 35 students analyzed tended to use visual learning styles compared to auditory and kinesthetic learning styles. Students with this visual learning style have better scientific reasoning abilities. In addition, overall junior high school students do not yet have the ability to compare two variables of a phenomenon based on a constant ratio, which means junior high school students have scientific reasoning skills on low hypothesis-deductive indicators. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran ilmiah siswa SMP pada pembelajaran IPA berdasarkan gaya belajar di SMPN 15 Kota Sukabumi. Sampel pada penelitian ini yaitu 35 siswa kelas VII SMPN 15 kota sukabumi tahun ajaran 2020/2021. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket dan instrumen tes penalaran ilmiah Lawson Classroom Test of Scientific Reasoning (LCTSR) yang terdiri 12 soal pilihan ganda beralasan yang memuat 6 indikator penalaran ilmiah yaitu: penalaran proporsional, probabilistik, korelasional, konservasi, pengontrolan variabel, dan hipotetic-deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar yang paling banyak digunakan oleh siswa smp adalah gaya belajar visual. Hal ini dibuktikan dari hasil angket yang telah disebar, sebanyak 17 siswa atau 48,58% dari 35 siswa yang dianalisis cenderung menggunakan gaya belajar visual dibandingkan gaya belajar auditorial maupun kinestetik. Siswa dengan gaya belajar visual ini memiliki kemampuan penalaran ilmiah yang lebih baik. Selain itu, secara keseluruhan siswa smp belum memiliki kemampuan untuk membandingkan dua varibel suatu fenomena berdasarkan rasio konstan yang artinya siswa smp memiliki kemampuan penalaran ilmiah pada indikator hipotesis-deduktif yang rendah.
Profil Kemampuan Literasi Numerasi Peserta Didik SMA Pada Pembelajaran Biologi Kelas XII Pada Materi Evolusi: (Profile Of Numerical Literacy Ability High School Students XII Class in Biology Learning On Evolution Materials) Ilham Mohammad Rizki; Suhendar Suhendar; Gina Nuranti
BIODIK Vol. 8 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/bio.v8i3.18978

Abstract

This study aims to determine the profile of the numeracy literacy ability of class XII students of one of the senior high schools in Sukabumi Regency in learning biology on evolution materials. The type of research used is descriptive with the sampling technique being random sampling. This research was conducted on class XII students at SMAN 1 Sukaraja in the academic year 2021/2022. The instrument used is a matter of numeracy literacy ability which refers to the indicators of Dewayani in the form of 8 multiple choice questions and 4 descriptive questions. The results showed that the content indicator had a percentage of 61% in the sufficient category, the cognitive process indicator had a percentage of 31% in the very poor category, and the context indicator had a percentage of 56% in the sufficient category with an overall average of 49% with less category. Based on these data, it can be concluded that the cognitive process indicators must be improved again with a meaningful learning process in terms of the learning model, media, and assessment provided. Keywords: Literacy Numeracy, Evolution ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemampuan literasi numerasi peserta didik kelas XII di SMA Kabupaten Sukabumi pada pembelajaran Biologi. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik pengambilan sampel adalah random sampling. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas XII di SMAN 1 Sukaraja tahun ajaran 2021/2022. Instrumen yang digunakan yaitu soal kemampuan literasi numerasi yang merujuk pada indikator Dewayani dengan bentuk soal pilihan ganda sebanyak 8 soal dan soal uraian sebanyak 4 soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada indikator konten memiliki perssentase sebesar 61% dengan kategori cukup, pada indikator proses kognitif memiliki persentase sebesar 31% dengan kategori sangat kurang, serta pada indikator konteks memiliki persentase 56% dengan kategori cukup dengan rata-rata keseluruhan sebesar 49% dengan kategori kurang. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada indikator proses kognitif harus ditingkatkan kembali dengan proses pembelajaran yang bermakna dari segi model pembelajaran, media maupun asesmen yang diberikan. Kata kunci: Literasi Numerasi, Evolusi
Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA Di Kabupaten Sukabumi Pada Materi Sistem Ekskresi: (Profile of Problem Solving Ability of High School Students in Sukabumi Regency on Excretion System Material) Holilah Zahra; Suhendar Suhendar; Sistiana Windyariani
BIODIK Vol. 8 No. 3 (2022): September 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/bio.v8i3.19002

Abstract

Problem-solving ability is a competency that must be possessed by students in the 21st century. The purpose of this study was to determine the Profile of Students' Problem Solving Ability which was carried out in one of the high schools in Sukabumi Regency on 18 and 20 May 2022. The research method used was a quantitative descriptive method. The research subjects were high school students in Sukabumi District, class XI totaling 60 students. The sampling technique used is purposive sampling. The instrument used is in the form of a description of 10 questions using five problem-solving indicators. These results indicate that students' problem-solving abilities still need to be improved, such as applying more effective learning models, media, and learning environments where these play a very important role in improving students' problem-solving abilities. Keywords: Problem-solving ability, quantitative descriptive, Excretion System   ABSTRAK Kemampuan pemecahan masalah merupakan kompetensi yang harus dimiliki siswa pada abad ke-21. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa yang dilaksanakan di salah satu SMA di Kabupaten Sukabumi pada tanggal 18 dan 20 Mei tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa SMA di Kabupaten Sukabumi kelas XI berjumlah 60 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan adalah berupa soal uraian sebanyak 10 soal dengan menggunakan lima indikator pemecahan masalah. Dari Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa kelas XI SMA di Kabupaten Sukabumi dalam kategori cukup dengan rata-rata persentase sebesar 53,46%. Hasil tersebut menandakan kemampuan pemecahan masalah siswa masih perlu ditingkatkan kembali,seperti menerapkan model pembelajaran yang lebih efektif, media dan lingkungan belajar dimana hal tersebut sangat berperan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.  Kata kunci: Kemampuan pemecahan masalah, deskriptif kuantitatif, Sistem Ekskresi
Co-Authors Aa Juhanda Adeh Nur komalasari Adhi Prasetyo Agus Setiawan Ana Nurul Auliah Andika, Revinda Janiar Anna Setiana Asri Nurafipah Asriyanik . Aulia Nur Januarti Ayi Wahyuni Azahra, Virgynia Salma Azzura, Muhammad Nur Billyardi Ramdhan Chandra Widhikrama Chaw, Ei Phyu Dede rohimah Rohimah Desi, Murni Dessy Nurjanah Deudeu Anggia Diana Silfiani Putri Dina Mardiana Diyna Auliya Azhary Effendi, Teguh Rachmatuloh Ellen Nurlindayani Endang Tri Astutiningsih Eneng Desri Handayani Eneng Yani Misriani Evi Paojiah Falah, Cep Muhamad Nurul Falah, Cep Muhamad Nurul Febrian Andi Hidayat Fela Elwitriana Firhan Nurfaizi Fivty Octavia Astuti Gendis Siti Rahmawati Gina Nuranti Gumilar, Aulya Satriani Hega Fisia Romdon Herlina, Hidayati Hidayati Herlina Holilah Zahra Ilham Mohammad Rizki Ilham Mohammad Rizki ima mutia rahima Indrawan, Irgi Insyira, Syifa Maulani Ira Rahma Jayawarsa, A.A. Ketut Jujun Ratnasari komalasari, Adeh Nur Laila Rahmah Laksono Trisnantoro Lamia Putri Lamia Putri Lu’lu Robiatul Lu’lu Robiatul Mayasari Mayasari Mayasari Mayasari, Mayasari Meirany Chodijah Amnari Meirany Muhammad Nurfaizi Mutmainah, Pera Nabillah Nabillah Nurhayati Nurhayati Pahriadi Pauzi, Rizqi Yanuar Pera Mutmainah prasetyaningsih prasetyaningsih Pratama, Zidan Rachmat Putri Nida Nurulaini R Rosalinda Raya Agni Riandi Riandi Ridwansyah Rini Solihat Riska Novianti Rizki Annur Tri Septiani Romdon, Hega Fisia Ruddy Indra Frahasta S Setiono Setiono Setiono Setiono Setiono Setiono Setiono Sherina Mandella Sifa Agustiani Silmi Aliya Zahra Sudarya Sistiana Windyariani Siti Aminah Siti Mas Masropah Siti Nurazizah Wahyudin Siti Nurjanah Firdaus Siti Romlah Noer Hodijah Siti Sara Sri Wahyuni Supriyadi Supriyadi Syech Zainal Syifa Nurazizah Syifa Teguh Rachmatuloh Effendi Triana, Ardika Eri Trisna Amelia Triwulandari, Syane Widhikrama, Chandra Widia Rahmawati Widodo*, Ari Yasir Sukmawijaya Yunita Rahayu Yusi Riksa Yustiana, Yusi Riksa ‘Kauthsar, Risti Mulyani Nur