Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu

Analisis Implementasi Tanggap Darurat Bencana Untuk Menunjang Business Continuity Perusahaan Manufaktur Zahrani Nabilah; Nabila Inne Azri; M.Syaufi Syukri Handoyo; Abdurozzaq Hasibuan
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 6 (2024): GJMI - JUNI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i6.469

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tanggap darurat bencana untuk mendukung kelangsungan bisnis perusahaan manufaktur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kualitatif, antara lain wawancara mendalam terhadap tiga informan utama dan dua informan triangulasi. Perkembangan industri sudah memasuki revolusi industri 4.0 yang didukung oleh segala bentuk teknologi informasi. Tanggap darurat merupakan bentuk upaya manajemen dalam melindungi kegiatan produksi di perusahaan dan menghindari risiko kecelakaan; ia berbagi tujuan ini dengan prinsip kelangsungan bisnis. Perusahaan tidak menyediakan komunikasi aktif; sebaliknya, informasi dibagikan hanya jika diperlukan. Unit-unit perusahaan manufaktur belum mempunyai struktur tanggap darurat yang merata meskipun organisasi sudah melaksanakan P2K3 dan tanggap darurat.
Implementasi Jaminan Keselamatan Dan Kesehatan (K3) Pada Pekerja Work From Anywhere (WFA) Zahrani Nabilah; Susilawati
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 6 (2024): GJMI - JUNI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i6.471

Abstract

Banyak bisnis telah mengadopsi metode kerja Work From Anywhere (WFA), yang memungkinkan anggota staf bekerja dari lokasi mana pun. Pada kenyataannya, terdapat berbagai kemungkinan bahaya yang terkait dengan kecelakaan kerja tergantung pada lokasinya, terutama jika lokasi tersebut tidak sesuai untuk bekerja, dan seringkali karyawan tidak menyadari risiko tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana penerapan peraturan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada pekerja jarak jauh (WFA). Karena seluruh data penelitian ini berasal dari wawancara, maka digunakan metode yuridis empiris, dengan fokus pada analisis penalaran deduktif konseptual terhadap peraturan perundang-undangan. Wawancara dengan anggota staf yang mengadopsi sistem WFA di berbagai perusahaan di Indonesia digunakan untuk mengumpulkan data. Berdasarkan temuan penelitian, belum penting untuk mengatur semua jenis pekerja, termasuk mereka yang memanfaatkan WFA, melalui undang-undang yang ditetapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
Pelatihan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada Kelompok Nelayan Dikawasan Pesisir Zahrani Nabilah; Nabila Inne Azri; M.Syaufi Syukri Handoyo; Abdurozzaq Hasibuan
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 6 (2024): GJMI - JUNI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i6.472

Abstract

Penduduk pesisir Desa Tengah-Tengah sangat bergantung pada laut. Meskipun sebagian masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani, sebagian besarnya adalah nelayan. Nelayan di Desa Tengah-Tengah, Kabupaten Maluku Tengah, kerap mengalami kecelakaan saat bekerja di laut. Ada banyak kemungkinan akibat yang mungkin terjadi, antara lain kapal bocor, ada yang terluka saat menarik jaring, kelebihan muatan, dan tenggelam. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan para nelayan dan menumbuhkan pemahaman di Desa Tengah-Tengah wilayah pesisir Kabupaten Maluku Tengah. Nelayan yang berasal dari Desa Tengah-Tengah Wilayah Pesisir menjadi mitra dalam operasi ini sebanyak 38 orang. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan pelaksanaan kegiatan adalah: Pra-tes, pengajaran, pelatihan, dan evaluasi. Setelah penyebaran kuesioner, hasil akhir kegiatan dipastikan. Pengetahuan nelayan meningkat berkat pendidikan kesehatan dan keselamatan kerja; sebelum diberikan penyuluhan, rata-rata skor pemahaman responden sebesar 45,2, namun setelah diberikan penyuluhan meningkat menjadi 68,4. Nilailah saat Anda menjalani seluruh proses. Untuk melakukan hal ini, tiga orang dipilih secara acak dan diminta untuk mengulangi pemberian belat dan melakukan bantuan hidup dasar.