Penuaan dini menjadi salah satu permasalahan kulit bagi masyarakat dunia. Pemanfaatan limbah teh daun kelor dalam produk krim lulur menjadi daya tarik oleh masyarakat Kelurahan Pinang Jaya karena tanaman kelor tumbuh subur pada daerah tersebut namun jarang dimanfaatkan. Tanaman kelor mengandung bahan aktif seperti vitamin C, flavonoid dan fenolik yang dapat menjaga kesehatan kulit. Kegiatan diikuti oleh 20 ibu-ibu Kelurahan Pinang Jaya dengan metode partisipatori. Kegiatan dilakukan dengan mendemonstrasikan tahapan pembuatan krim lulur dari limbah teh daun kelor hingga tahapan pengemasan dan pemberian label. Uji evaluasi produk dilakukan melalui kuesioner yang dinilai oleh seluruh peserta meliputi warna, tekstur, aroma dan kenyamanan pemakaian. Hasil evaluasi tersebut menunjukkan bahwa mayoritas peserta sangat menyukai warna dan tekstur serta suka terhadap aroma dan kenyamanan pemakaian. Oleh karena itu, produk krim lulur berpotensi untuk dikembangkan menjadi produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dapat meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat di Kelurahan Pinang Jaya.