Rendahnya partisipasi pria dalam penggunaan KB vasektomi berhubungan dengan beberapa faktor yaitu pengetahuan, pendidikan, dukungan istri, sumber informasi, jumlah anak dan sosial budaya masyarakat. Dan pola pikir masyarakat yang menganggap bahwa KB merupakan kewajiban dari wanita karena wanita yang mengalami kehamilan. Angka prevalensi pemakaian kontrasepsi vasektomi indonesia sebannyak 0,2% dan di sulawesi utara jumlah pria yang menggunakan vasektomi sebanyak 65 akseptor (0,15). Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisa faktor yang berhubungan; pengetahuan, pendidikan, dukungan istri, dan sumber informasi dengan partisipasi pria dalam penggunaan kontrasepsi vasektomi di Klinik Bersalin Sharon Kecamatan Wanea Kota Manado. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Dengan Total sampling dalam penellitian ini sebanyak 50 orang, dengan pengumpulan data menggunakan kusioner dan di analisa menggunakan uji-chi square. Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwa suami dengan pengetahuan baik 46%, dukungan istri 25%, sumber informasi 38% dan ikut vasektomi 30%. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa pengetahuan (p = 0,55), pendidikan (p = 0,11), dukungan istri (p = 0,00), sumber informasi (p = 0,58). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan dukungan istri dengan partisipasi pria dalam penggunaan kontrasepsi vasektomi sedangkan tidak ada hubungan antara pengetahuan, pendidikan dan sumber informasi dengan partisipasi pria dalam penggunaan kontrasepsi vasektomi di Klinik Bersalin Sharon Kecamatan Wanea Kota Manado.