Kecelakaan kerja setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, terutama di sektor industri manufaktur. Kecelakaan kerja diartikan sebagai suatu kejadian yang tidak direncanakan dan tidak dikehendaki saat bekerja, dimana hal ini dapat terjadi baik pada pekerjaan formal maupun non formal. Kecelakaan kerja dapat disebabkan adanya beberapa faktor, seperti penyebab dasar dan penyebab langsung. Salah satu pekerjaan yang memiliki risiko tinggi terjadinya kecelakaan kerja adalah divisi fabrikasi. Kecelakaan kerja tersebut dapat terjadi karena kurangnya pengawasan saat bekerja serta adanya substandard action. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan faktor pengawasan terhadap substandard action pada pekerja divisi fabrikasi PT X. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancang bangun study cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pekerja divisi fabrikasi PT X yaitu sebanyak 30 pekerja. Sampel penelitian ini menggunakan teknik sampel total populasi sehingga sampel penelitiannya sebanyak 30 pekerja. Pengumpulan data dilakukan secara primer dan sekunder. Pengumpulan data primer menggunakan instrumen kuesioner penelitian untuk variabel pengawasan dan substandard action. Pengumpulan data sekunder menggunakan data profil perusahaan. Perhitungan data dilakukan menggunakan uji kontingensi koefisien dengan bantuan SPSS 21. Hasil uji kontingensi koefisien menunjukkan nilai sebesar 0,503 artinya terdapat hubungan yang kuat antara pengawasan terhadap substandard action. Sehingga hal ini membuktikan bahwa pengawasan memiliki hubungan terhadap substandard action.