Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penguatan Skill Berwirausaha UMKM dengan Implementasi Strategi Pemasaran Digital Melalui Social Media di Kelurahan Kepanjen Kidul Kota Blitar Gyska Indah Harya; Cholid Fadil; Erwin Kusumastuti3
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 9 (2023): Desember
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10440678

Abstract

Motivasi pengabdian masyarakat ini adalah belum optimalnya UMKM keterampilan bambu dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Berdasarkan kondisi obyektif yang ditemukan pada saat pengkajian, peneliti menemukan beberapa permasalahan yaitu belum maksimalnya pemasaran pada sebagian besar UMKM keterampilan Bambu yang ada dikelurahan Kepanjen Kidul. Fenomena ini diakibatkan karena kurangnya kemampuan aparat setempat dalam melakukan penguatan UMKM dan kurangnya skill berwirausahan pada UMKM kerajinan bambu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi studi dokumenter dan penelitian lapangan berupa observasi dan wawancara. Kendala dalam penguatan skill berwirausaha UMKM kerajinan bambu di Kelurahan Kepanjen Kidul Kota Blitar antara lain: (1) terbatasnya skill kewirausahaan dan terbatasnya pengetahuan kelurahan Kepanjen Kidul dalam memasarkan produk kerajinan bambu secara online, (2) terbatasnya pengetahuan dalam mendesign logo produk yang menarik (3) rendahnya kesadaran UMKM kerajinan bambu yang enggan membandingkan dengan UMKM kerajinan bambu didaerah lain, (4) lemahnya media informasi dalam mengetahui perkembangan pasar dan, (5) lemahnya UMKM dalam membuat video pemasaran yang menarik dan berkualitas. Upaya untuk mengatasi kendala tersebut antara lain: (1) merancang dan menetapkan kegiatan penyuluhan dalam meningkatkan skill kewirasusahaan melalui pelatihan pemasaran secara online, (2) memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya UMKM kerajinan bambu agar dapat mendesign logo UMKM secara mandiri (3) mendampingi UMKM kerajinan bambu melakukan perbandingan perkembangan pasar dengan daerah lain dalam hal pemasaran digital melalui media social sehingga mempengaruhi keberlanjutan bisnis, (4) mendampingi dan membantu otoritas kelurahan meminta informasi dari badan atau badan legalitas dan segera menginformasikan kepada masyarakat tentang cara memastikan legalitas, (5) Mendamping UMKM kerajinan bambu dalam membuat fotp dan video pemasaran produk bambu yang menarik dan berkualitas, sehingga foto yang dihasilkan memiliki ciri khas yang menyatakan produk tersebut hasil UMKM kerajinan bambu di Kelurahan Kepanjen Kidul Kota Blitar.
Pemberdayaan Masayarakat dalam Bidang Ekonomi oleh Dosen Ekonomi Pembangunan UPN “Veteran” Jatim di Desa Turi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan Fauzatul Laily Nisa; Cholid Fadil
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 8 (2023): November (In Progress)
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.10137992

Abstract

Motivasi penelitian ini adalah belum optimalnya pemberdayaan masyarakat dalam bidang ekonomi. Berdasarkan kondisi obyektif yang ditemukan pada saat pengkajian, peneliti menemukan beberapa permasalahan yaitu belum maksimalnya pemberdayaan masyarakat dalam menjamin pemberdayaan masyarakat khususnya di bidang perekonomian sehingga perekonomian masyarakat di Desa Turi tidak berfungsi dengan baik dan rendah. Tingkat tersebut adalah kurangnya kemampuan pemerintah desa dalam melakukan penguatan masyarakat dan rendahnya kepedulian pemerintah desa terhadap keadaan perekonomian masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi studi dokumenter dan penelitian lapangan berupa observasi dan wawancara. Kendala dalam pemberdayaan ekonomi antara lain: (1) terbatasnya anggaran penyelenggaraan pelatihan dan terbatasnya pengetahuan aparat desa, (2) rendahnya kesadaran masyarakat itu sendiri yang enggan membandingkan dengan daerah lain, (3) a anggaran yang harus disediakan sebagai modal kegiatan kelompok, (4) jaringan sinyal yang terbatas sehingga pemanfaatannya kurang maksimal, (5) sulitnya media informasi dalam mengetahui perkembangan pasar. Upaya untuk mengatasi kendala tersebut antara lain: (1) merancang dan menetapkan anggaran desa untuk melatih pelaku ekonomi, (2) memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya pelaku ekonomi agar dapat melakukan perbandingan dengan daerah lain sehingga pengendalian dapat menjamin kegiatannya, (3) otoritas desa meminta informasi dari badan atau badan legalitas dan segera menginformasikan kepada masyarakat tentang cara memastikan legalitas, (4) integrasi jaringan atau sinyal Internet dengan memasang jaringan berkecepatan tinggi atau sejenisnya (5) membangun hubungan baik dan berkomunikasi dengan pihak lain untuk memperoleh informasi yang diinginkan