Risiko yang dihadapi pengusaha tempe yang disebabkan oleh kendala-kendala seperti yang dijelaskan di atas akan berdampak pada produksi dan pendapatan. Pengusaha dalam berusaha mempertimbangkan tinggi rendahnya risiko yang dihadapi yang berakibat dapat mengurangi pendapatan bahkan mungkin akan memperoleh pendapatan yang negatif. Penelitian ini adalah metode studi kasus (case study). Variabel yang dianalisis adalah pendapatan, risiko produksi, risiko harga dan risiko pendapatan usaha. Hasil penelitian standar deviasi dari produksi tempe sebesar 8,47, nilai koefisien variasi (CV) produksi tempe sebesar 0,005. Nilai CV<0,5 mengindikasikan dari sisi produksi, usaha tempe cap Mawar memiliki risiko yang rendah karena variasi (tingkat perbedaan) produksi tempe satu hari dengan hari yang lain sangat kecil yaitu 0,5%. Standar deviasi penerimaan usaha tempe Cap Mawar diperoleh hasil 29.777,45, nilai koefisien variasi (CV) harga tempe sebesar 0,034. Nilai CV<0,5 mengindikasikan dari sisi penerimaan usaha tempe cap Mawar memiliki risiko yang rendah karena variasi (tingkat perbedaan) penerimaan satu hari dengan hari yang lain sangat kecil yaitu 3,4%. Standar deviasi pendapatan usaha tempe Cap Mawar sebesar 7.220,83, nilai koefisien variasi (CV) pendapatan usaha tempe cap Mawar adalah 0,044 dan nilai batas bawah (L) sebesar Rp.148.848,99> 0. Nilai CV<0,5 dan L>0 mengindikasikan dari sisi pendapatan, usaha tempe cap Mawar di Desa Landuh memiliki risiko yang kecil dan selalu menguntungkan pada saat ini.