Prevalensi scabies di Indonesia masih tinggi di pesantren. Study ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi scabies, pengaruh hubungannya dan faktor yang mana yang paling berpengaruh terhadap kejadian infeksi scabies di pesantren. Dilakukan di Pesantren Darunna’im Yapia, Desa Warujaya, Parung, Bogor pada tahun 2023. Menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan observasional kuantitatif. Responden adalah siswa-siswi berusia 12 – 18 tahun dengan jumlah 74. Analisis data menggunakan uji bivariat Chi-Square dan Regresi Logistik Binner. Hasil uji Bivariat Chi-Square menunjukkan adanya hubungan antara jenis kelamin (p = 0,004 OR = 4,4299), tingkat usia (p= 0,000 OR = 19,556), tingkat pendidikan (p = 0,007 OR = 4,000) dan personal hygiene ( p = 0,003 OR = 7,931) dengan kejadian infeksi scabies. Analisis Regresi Logistik Binner menunjukkan variabel tingkat usia merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kejadian infeksi scabies (Sig. 0,036 ExpB 11,744). Simpulan penelitian adalah faktor risiko yang mempengaruhi kejadian scabies di Pensantren Darunna’im Yapia adalah jenis kelamin, tingkat usia, tingkat pendidikan dan personal hygiene. Keempat faktor tersebut secara bersama-sama berpengaruh secara signifikansi sebesar 41,4% terhadap kejadian infeksi scabies dan faktor tingkat usia merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kejadian infeksi scabies (Sig. 0,036 ExpB 11,744).