Nilai kuat geser dan nilai CBR berpengaruh dalam perencanaan suatu konstruksi bangunan sipil terutama pada konstruksi jalan raya. Tanah lempung memiliki daya dukung tanah dan kuat geser tanah yang rendah, hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada konstruksi khususnya konstruksi jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi nilai kuat geser dan nilai CBR pada tanah lempung di daerah kabupaten Mempawah. Dalam penelitian ini digunakan alat Vane Shear Test dan alat Dynamic Cone Penetrometer. Berdasarkan sistem klasifikasi AASHTO, USCS, dan USDA, semua titik uji memiliki fraksi lempung. Dalam menentukan nilai CBR menggunakan 2 metode yaitu metode menurut pedoman Kementerian Pekerjaan Umum dan Buku Perkerasan Lentur Jalan Raya oleh Silvia Sukirman. Hasil pengujian dianalisa menggunakan analisa regresi sederhana linear dan menghasilkan persamaan untuk penentuan nilai CBR menurut Kementerian Pekerjaan Umum berturut-turut CBR = 6,7663(Cu) + 0,3664, CBR = 7,5016(Cu) + 0,2823, dan CBR = 1,2531(Cu) + 1,2665 dan untuk penentuan nilai CBR menurut buku Perkerasan Lentur Jalan Raya menghasilkan persamaan CBR = 3,4784(Cu) + 1,9740, CBR = 2,3456(Cu) + 2,0730, dan CBR = -6,0645(Cu) + 3,5482. Nilai koefisien korelasi berturut-turut yaitu 0,5077, 0,2711, dan 0,0619 untuk nilai CBR menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan 0,2500, 0,0742, dan -0,2673 untuk nilai CBR menurut buku Perkerasan Lentur Jalan Raya. Dapat disimpulkan hubungan antara nilai kuat geser dan nilai CBR pada tanah lempung lunak dan sangat lunak tidak memiliki hubungan