Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Gema Bidan Indonesia (e- Journal).

Pengaruh Pemberian Pijat Punggung (Back Massage) Terhadap Kualitas Tidur Ibu Menopause Yulia Viskiy; Kasiati; Dwi Purwanti; Rijanto
Gema Bidan Indonesia Vol. 11 No. 3 (2022): September
Publisher : Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gebindo.v11i3.85

Abstract

Menopause adalah tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut diakibatkan oleh ovarium secara progresif yang telah gagal dalam memproduksi hormon estrogen. Standar kebutuhan tidur pada ibu menopause adalah 7 jam/hari. Apabila kurang dari 7 jam/hari maka bisa dikatakan kualitas tidurnya tidak baik. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan dan tingkat stress yang lebih tinggi. sehingga seringkali pada ibu menopause mengkonsumsi obat-obatan farmakologi. Terapi farmakologi memiliki efek yang cepat, akan tetapi jika diberikan dalam waktu jangka panjang dapat menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan. Sedangkan salah satu Intervensi non farmakologi untuk penanganan kualitas tidur ibu menopause adalah dengan terapi back massage. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pijat punggung (Back Massage) terhadap kualitas tidur ibu menopause di wilayah kerja puskesmas burneh. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan rancangan one group pretest-postest. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 30 ibu menopause yang diambil dengan metode sampling kuota. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan observasi dan kuisioner, uji analisis data uji Mc Nemar. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan p=0,000 bahwa terdapat perubahan kualitas tidur antara sebelum dan sesudah perlakuan dan 22 ibu menopause mengalami perubahan kualitas tidur sedangkan 8 ibu menopause tidak mengalami perubahan kualitas tidur. Berdasarkan hasil penelitian terdapat adanya pengaruh pemberian pijat punggung  (Back Massage) terhadap kualitas tidur ibu menopause. Perlunya pemberian pengetahuan dan juga peningkatan pelayanan asuhan kebidanan serta penerapan intervensi yang tepat seperti penerapan sleep quality bagi ibu menopause yang mengalami penurunan kualitas tidur. Kata kunci: Menopause, kualitas tidur, Pijat punggung
Hubungan Usia Menarche Dan Paritas Dengan Terjadinya Menopause Di Wilayah Kerja Puskesmas Kamal Lutfiyah; Ervi Husni; Elfira Nurul Aini; Kasiati
Gema Bidan Indonesia Vol. 11 No. 3 (2022): September
Publisher : Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gebindo.v11i3.88

Abstract

  Menopause adalah periode menstruasi spontan terakhir yang disebabkan oleh berhentinya fungsi ovarium secara permanen. Menarche adalah menstruasi yang dialami pertama kali oleh seorang perempuan. Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan. Pada kenyataan dilapangan usia menopause dipengaruhi oeh usia menarche dan paritas.. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross ectional. Populasi terdiri dari 135 wanita menopause dan sampel diambil dengan teknik Simple random sampling sejumlah 101 responden. Variabel independennya adalah usia menarche dan paritas, sedangkan variabel dependen adalah menopause. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji statistik chi square dengan nilai α  < 0,05.  Dari hasil penelitian didapatkan wanita menopause sebagian besar (60,4%) menarche usia 12-14 tahun, sebagian besar (71,3%) paritas 2-4 kali, dan sebagian besar (74,2%) menopause usia 40-52 tahun. Wanita yang menarchenya <12 tahun hampir setengahnya (33,3%) menopause lambat, yang menarche 12-14 tahun sebagian besar (70,7%) menopause normal dan yang menarchenya >14 tahun sebagian besar (57,1%) menopause lebih cepat. Wanita yang paritasnya <2 sebagian besar (71,4% ) menopause cepat, yang paritasnya 2-4 kali hampir seluruhnya (86,7%) menopause normal dan yang paritasnya >4 sebagian besar (58,3%) menopause lebih lambat. Dari Hasil analisis didapatkan P Value  0.000 < 0.05 yang berarti ada hubungan antara usia menarche dengan terjadinya menopause, selain itu juga didapatkan P Value 0.000 <0.05 yang berarti juga terdapat hubungan paritas dengan terjadinya menopause. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu terdapat hubungan usia menarche dan paritas dengan terjadinya menopause. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk menambahkan faktor pemakain kontrasepsi yang berhubungan dengan terjadinya menopause    
THE ANALYSIS OF PREDISPOSITIVE FACTORS AND EMPLOYMENT FACTORS ASSOCIATED WITH HYPERTENSION PREVENTION BEHAVIOR IN MENOPAUSE WOMEN: ANALISIS FAKTOR PREDISPOSISI DAN FAKTOR PENDORONG YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA WANITA MENOPAUSE Balle, Elmi; Sukesi; Ahdatul Islamiah; Kasiati
Gema Bidan Indonesia (e-Journal) Vol. 13 No. 3 (2024): September
Publisher : Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36568/gebindo.v13i3.176

Abstract

Pendahuluan: Sekitar 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi, sebagian besar tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan perkiraan 46% orang dewasa mengalami hipertensi, sedangkan di negara berkembang sebanyak 52,9% yang mengalami hipertensi, sehingga diperlukan tindakan pencegahan yang maksimal. Beberapa faktor yang sangat berhubungan dengan tindakan pencegahan hipertensi adalah umur, jenis kelamin, pola makan, aktivitas fisik, pekerjaan, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, keterpaparan media informasi dan dukungan keluarga. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan faktor predisposisi dan faktor pendorong dengan pencegahan hipertensi pada wanita menopause di Puskesmas Tarus Kabupaten Kupang. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. populasinya adalah wanita menopause dengan hipertensi sejumlah 892 orang dengan sampel berjumlah 107 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah tingkat Pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga. Variabel Dependen pada penelitian ini adalah perilaku pencegahan hipertensi pada wanita menopasuse. Analisa data menggunakan uji Chi Square dengan signifikan α= 0,005. Hasil: Penelitian menunjukan bahwa sebagian besar 88.4% berpendidikan Dasar, sebagian besar sekitar 71.2 % responden tidak bekerja, sebagian besar 87.5% dengan tingkat pengetahuan kurang, sebagian besar 72.5% memiliki sikap negatif, hampir setengah reponden 87.5% mendapatkan dukungan keluarga kurang, sebagian besar 87.5% memiliki perilaku pencegahan yang kurang. Berdasarkan uji Chi Square diperoleh bahwa terdapat hubungan antara faktor pendidikan dengan perilaku pencegahan hipertensi pada wanita menopause (p<0,001), faktor pekerjaan p=0,003), faktor pengetahuan (p<0,001), faktor sikap (p<0,001) dan faktor dukungan keluarga (p<0,001). Kesimpulan: Data menunjukkan adanya hubungan faktor predisposisi dan faktor pendorong yang berhubungan dengan perilaku pencegahan hipertensi pada wanita menopause di Puskesmas Tarus Kabupaten Kupang. Untuk meningkatkan perilaku pencegahan hipertensi pada wanita menopause maka perlu meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya upaya pencegahan penyakit hipertensi. Diharapkan wanita menopause di Puskesmas Tarus lebih memperhatikan kondisi kesehatan dirinya. Kata Kunci: faktor predisposisi; faktor pendorong; perilaku pencegahan; hipertensi