Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal)

Modal Sosial Dalam Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan Lembah Sempager di Desa Gunung Malang, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur Sofya Miranti Syafitri; Budhy Setiawan; Rima Vera Ningsih
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i3.391

Abstract

Salah satu solusi dari berbagai tantangan dalam pengelolaan Hutan Kemasyaraktan (HKm) adalah dengan memperkuat modal sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modal sosial dalam pengelolaan hutan kemasyarakatan Lembah Sempager meliputi tingkat kepercayaan (trust), jaringan sosial (network), dan norma sosial (social norms) serta memetakan stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan HKm Lembah Sempager berdasarkan kepentingan dan pengaruhnya. Responden pada penelitian ini adalah anggota kelompok tani hutan (KTH) Lembah Sempager sebanyak 38 orang. Analisis modal sosial menggunakan skala likert dan untuk stakeholder menggunakan metode analisis stakeholder. Hasil penelitian ini menunjukkan modal sosial pada tingkat kepercayaan dan jaringan sosial masuk dalam kategori tinggi, dan norma sosial masuk dalam kategori sedang. Serta terdapat 5 stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan HKm Lembah Sempager, yaitu KTH Lembah Sempager, KPH Rinjani Timur Dinas LHK, BPDAS dan Pemerintah Desa Gunung Malang.
Analisis Pendapatan Usaha Kemiri (Aleurites moluccana) Pada Kelompok Tani Hutan Wahana Kawasan di Kawasan Hutan Gunung Sasak Desa Kuripan Selatan Kabupaten Lombok Barat Pratama, Dimas; Budhy Setiawan; Rima Vera Ningsih
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 4 (2024): November
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i4.491

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan dan juga faktor pendukung dan penghambat pendapatan usahatani kemiri Wahana Kawasan di Kawasan hutan Gunung Sasak. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan dengan teknik pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan kuisioner. Penentuan responden menggunakan teknik simple random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 32 responden. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa total pendapatan rata-rata yang diperoleh kelompok tani hutan (KTH) Wahana Kawasan sebesar Rp 9.931.810,00 LLG/Tahun. Faktor pendukung dan penghambat pendapatan usahatani kemiri kelompok tani hutan Wahana Kawasan yaitu dari segi faktor pendukung memiliki hak izin pengelolaan lahan, tanaman kemiri tidak membutuhkan perawatan yang intensif, proses pemananen yang sangat mudah dilakukan dengan cara memungut buah kemiri yang sudah jatuh ke tanah, dan kegiatan pemasaran yang mudah dilakukan karena sudah adanya pengepul yang mengambil biji kemiri. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu pemanfaatan sumber mata air yang belum maksimal, kurangnya jaringan pemasaran mengakibatkan petani hanya menjual ke tempat pengepul saja, ketersediaan alat untuk pemecah cangkang kemiri belum ada, dan kurangnya bantuan modal dari pihak pemerintah mengakibatkan petani hanya menggunakan alat seadanya dalam proses pengelolaan usahatani kemiri nya.
Modal Sosial Dalam Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan Lembah Sempager di Desa Gunung Malang, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur Sofya Miranti Syafitri; Budhy Setiawan; Rima Vera Ningsih
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i3.391

Abstract

Salah satu solusi dari berbagai tantangan dalam pengelolaan Hutan Kemasyaraktan (HKm) adalah dengan memperkuat modal sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modal sosial dalam pengelolaan hutan kemasyarakatan Lembah Sempager meliputi tingkat kepercayaan (trust), jaringan sosial (network), dan norma sosial (social norms) serta memetakan stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan HKm Lembah Sempager berdasarkan kepentingan dan pengaruhnya. Responden pada penelitian ini adalah anggota kelompok tani hutan (KTH) Lembah Sempager sebanyak 38 orang. Analisis modal sosial menggunakan skala likert dan untuk stakeholder menggunakan metode analisis stakeholder. Hasil penelitian ini menunjukkan modal sosial pada tingkat kepercayaan dan jaringan sosial masuk dalam kategori tinggi, dan norma sosial masuk dalam kategori sedang. Serta terdapat 5 stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan HKm Lembah Sempager, yaitu KTH Lembah Sempager, KPH Rinjani Timur Dinas LHK, BPDAS dan Pemerintah Desa Gunung Malang.
Analisis Pendapatan Usaha Kemiri (Aleurites moluccana) Pada Kelompok Tani Hutan Wahana Kawasan di Kawasan Hutan Gunung Sasak Desa Kuripan Selatan Kabupaten Lombok Barat Pratama, Dimas; Budhy Setiawan; Rima Vera Ningsih
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 4 (2024): November
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i4.491

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan dan juga faktor pendukung dan penghambat pendapatan usahatani kemiri Wahana Kawasan di Kawasan hutan Gunung Sasak. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan dengan teknik pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan kuisioner. Penentuan responden menggunakan teknik simple random sampling, dengan jumlah responden sebanyak 32 responden. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa total pendapatan rata-rata yang diperoleh kelompok tani hutan (KTH) Wahana Kawasan sebesar Rp 9.931.810,00 LLG/Tahun. Faktor pendukung dan penghambat pendapatan usahatani kemiri kelompok tani hutan Wahana Kawasan yaitu dari segi faktor pendukung memiliki hak izin pengelolaan lahan, tanaman kemiri tidak membutuhkan perawatan yang intensif, proses pemananen yang sangat mudah dilakukan dengan cara memungut buah kemiri yang sudah jatuh ke tanah, dan kegiatan pemasaran yang mudah dilakukan karena sudah adanya pengepul yang mengambil biji kemiri. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu pemanfaatan sumber mata air yang belum maksimal, kurangnya jaringan pemasaran mengakibatkan petani hanya menjual ke tempat pengepul saja, ketersediaan alat untuk pemecah cangkang kemiri belum ada, dan kurangnya bantuan modal dari pihak pemerintah mengakibatkan petani hanya menggunakan alat seadanya dalam proses pengelolaan usahatani kemiri nya.