Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA PADA PASIEN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATOH KOTA BANDA ACEH TAHUN 2023 Aprilia, Sela; Arbi, Anwar; Andria, Dedi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.24196

Abstract

Dispepsia merupakan penyakit yang sangat mengganggu aktivitas dan bila tidak ditangani dengan baik dapat berakibat fatal. Jumlah kunjungan pasien di Puskesmas Batoh tahun 2023 sebanyak 15.683 pasien. Dengan angka kejadian dispepsia sebanyak 1.021 pada tahun 2023. Tujuan Penelitian untuk mengetahui fakto-faktor yang berhubungan dengan kejadian dispepsia pada pasien di wilayah kerja Puskesmas Batoh Kota Banda Aceh Tahun 2023. Metode penelitian ini observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi seluruh pasien yang mengalami dispepsia berjumlah 875 orang. Pengambilan  sampel  secara  propotional  sampling  dengan  menggunakan rumus  Slovin,  diperoleh sampel sebanyak 180 orang, dengan 90 kasus (case) dan 90 kontrol (control). Pengumpulan data dari tanggal 11-20 Februari 2023 dengan menggunakan kuesioner melalui wawancara. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian terdapat 50% responden yang mengalami dispepsia, 46.7% responden yang berpengetahuan baik, 44.4% pola makan baik, 52.8% mengalami stres, 53.9% mengkonsumsi kafein dan 47.2% responden dengan aktivitas fisik rendah. Hasil bivariat ada hubungan pengetahuan p value = 0.017, pola makan p value = 0.001, stress p value = 0.011, konsumsi kafein p value = 0.004 aktivitas fisik p value = 0.014 dengan kejadian dispepsia di wilayah kerja Puskesmas Batoh Kota Banda Aceh tahun 2023. Diharapkan kepada pihak petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Batoh agar dapat memberikan penyuluhan kepada para responden mengenai penyebab dispepsia,  cara  menangani  dispepsia  serta  dampak  yang  akan  ditumbulkan  dari  dispepsia  agar responden dapat memahami mengenai dispepsia.
DETERMINAN PERILAKU PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEURAXA KOTA BANDA ACEH Salsa Sanju, Bunga; Dilla Santi, Tahara; Andria, Dedi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.24746

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah salah satu masalah kesehatan manusia yang masih banyak insidennya, dan tingginya dalam biaya ekonomi. ISPA merupakan penyakit menular di dunia, jumlah kematian yang di sebabkan oleh penyakit infeksi saluran pernafasan atas sebanyak 4 juta, dan kematian yang disebabkan oleh penyakit ini paling banyak pada kelompok balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan perilaku pencegahan ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2023.Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini seluruh ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh. Pengambilan sampel sebanyak 88 responden dari 4 desa yang tinggi angka ibu memiliki balita, menggunakan tehnik Accidental sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 5 – 14 Juni Tahun 2023 dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Data di analisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square melalui SPSS.Hasil penelitian menunjukkan analisis univariat 63,3% perilaku pencegahan ISPA kurang baik, 61,4% pengetahuan ibu kurang baik, 69,3% kebiasaan merokok, 65,9% sikap kurang baik, 54,5% status imunisasi tidak lengkap, 60,2% tidak menggunakan obat nyamuk bakar. Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan anatara pengetahuan ibu (p-value 0,010), kebiasaan merokok (p-value 0,005), sikap (p-value 0,000), status imunisasi (p-value 0,000), tidak ada hubungan anatara penggunaan obat nyamuk bakar (p-value 0,134) dengan perilaku pencegahan ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Meuraxa Kota Banda Aceh Tahun 2023.
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN RHINITIS ALERGI PADA ANAK USIA 5-11 TAHUN DI WILAYAH KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PUSKESMAS MEURAXA BANDA ACEH TAHUN 2023 Lisma, Wirna; Arbi, Anwar; Andria, Dedi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.29567

Abstract

Rhinitis alergi adalah kondisi peradangan pada mukosa hidung yang dipicu oleh paparan alergen. Berdasarkan data yang di peroleh dari Puskesmas Meuraxa Banda Aceh terjadi peningkatan pada tahun 2021 terdapat 230 kasus Rhinitis alergi, pada tahun 2022 terdapat 875 kasus Rhinitis alergi sedangkan pada tahun 2023 terdapat 930. Permasalahan dalam penelitian yaitu didaerah Meuraxa Banda Aceh kasus Rhinitis alergi yang paling rentan adalah anak-anak karena sistem kekebalannya masih melemah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis faktor risiko kejadian Rhinitis alergi pada anak usia 5-11 tahun di wilayah kerja UPTD Puskesmas Meuraxa Banda Aceh Tahun 2023. Penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan desain case control. Sampel dalam penelitian sebanyak 96 responden yang terdiri kasus 48 dan kontrol 48 dengan menggunakan perbandingan 1:1. Penelitian telah dilakukan pada tanggal 27 Desember 2023 - 9 Januari 2024. Analisis data menggunakan uji statistic chi-square dengan prorgram komputer SPSS 25. Hasil analisis univariat menunjukkan anak  yang mengalami Rhinitis alergi  (50%), kelembapan yang tidak memenuhi syarat  (70,8%), ada riwayat asma (85,4%), ada kepemilikan hewan peliharaan (64,6%), dan ada riwayat keluarga (83,3%). Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara kelembapan (p-value = 0,001, OR = 0,048), riwayat asma (p-value = 0,001, OR = 29,286), kepemilikan hewan peliharaan (p-value = 0,001, OR = 4,429), dan riwayat keluarga (p-value = 0,001, OR = 29,286) dengan kejadian Rhinitis alergi pada anak usia 5-11 tahun di wilayah kerja UPTD Puskesmas Meuraxa Banda Aceh tahun 2023. Kesimpulan adalah kelembapan, riwayat asma, kepemilikan hewan peliharaan, dan riwayat keluarga menjadi faktor terjadinya penyakit Rhinitis alergi pada anak usia 5-11 tahun.