Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan

PENGARUH AIR REBUSAN JAHE MERAH TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI DISMENOREA PADA REMAJA DI DESA SEMANGAU Utami Prasetyowati; Yuyun Triani
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 3 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v6i3.5234

Abstract

Latar Belakang : Pada masa remaja terjadi perubahan fisiologis yang ditandai dengan adanya menstruasi dan perubahan hormonal yang ditandai dengan peningkatan hormon prostaglandin, hal ini dapat memicu kontraksi rahim dan apabila berlebihan akan menimbulkan nyeri atau disebut dismenorea. Hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam melakukan aktifitas. Jahe merah memiliki kandungan oleoresin yang dapat mengurangi rasa nyeri. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh air rebusan jahe merah terhadap penurunan intensitas nyeri dismenorea pada remaja. Metode Penelitian : Pre Eksperimen pretest posttest one group design, teknik consecutive sampling, sampel 20 responden, instrument pengukuran skala nyeri NRS dan uji Wilcoxon. Intervensi jahe merah segar sebanyak 15 gr yang direbus dalam 400ml selama 30 menit kemudian menyusut menjadi 200ml, evaluasi dilakukan setelah 2 jam intervensi. Hasil : Hasil uji wilcoxon nilai p value0.000 <0.05 yang artinya ada pengaruh air rebusan jahe merah terhadap penurunan intensitas nyeri dismenorea pada remaja. Kesimpulan : Air rebusan jahe merah menurunkan intensitas nyeri dismenorea pada remaja.
PENGARUH AIR REBUSAN KAYU SECANG UNTUK MENGATASI BIANG KERINGAT PADA BAYI BARU LAHIR DI GRIYA THERAPIST KASIH BUNDA SWARGABARA Ermawati, Denny; Yuyun Triani
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 4 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v6i4.5258

Abstract

ABSTRACT Background: Newborn babies (Neonates) are babies who have just experienced the birth process, aged 0-28 days and are undergoing physiological adjustments in the form of maturation, adapting from intrauterine to extrauterine life. One of the skin problems in newborn babies that often occurs is prickly heat. Prickly heat is caused by a blockage in the ducts of the sweat glands or eccrine glands. This prickly heat can be treated with non-pharmacological treatment in the form of water boiled with secang wood, because it contains tannin, brazilin and flavonoid compounds so boiled water with secang wood can treat prickly heat in babies. Objective: To determine the effect of boiled secang wood water to treat prickly heat in newborn babies at Griya Therapist Kasih Bunda Swargabara. method: Pre-experiment with pretest posttest one group design, consecutive sampling technique, sample of 25 newborns with prickly heat based on inclusion criteria, intervention by giving boiled water from secang wood used to bathe the baby 2 times a day for 5 days, instruments questionnaire and Wilcoxon Test. results: Before being given water boiled with secang wood, the majority of respondents experienced prickly heat with moderate criteria, 17 babies and after using water boiled with secang wood, 20 babies recovered from prickly heat. The Wilcoxon Test results show the Asymp value. Sig (2-tailed) has a value of <0.05, which means that there is an effect of boiled secang wood water to treat prickly heat in newborn babies. Conclusion: There is an effect of boiled water from secang wood to treat prickly heat in newborn babies. Keywords: Baby, Prickly heat, Secang wood ABSTRAK Latar Belakang: Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran, berusia 0-28 hari dan merupakan penyesuaian fisiologis berupa maturasi, menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine. Salah satu permasalahan kulit pada bayi baru lahir yang sering terjadi yaitu biang keringat. Biang keringat disebabkan adanya sumbatan pada saluran kelenjar keringat atau kelenjar ekrin. Biang keringat ini bisa diatasi dengan pengobatan non farmakologi berupa air rebusan kayu secang, karena didalamnya mengandung senyawa tanin, brazilin dan flavonoid sehingga air rebusan kayu secang dapat mengobati biang keringat pada bayi. Tujuan:Untuk mengetahui pengaruh air rebusan kayu secang untuk mengatasi biang keringat pada bayi baru lahir di Griya Therapist Kasih Bunda Swargabara. Metode penelitian: Pre-Eksperimen dengan rancangan pretest posttest one group design, tehnik consecutive sampling, sampel 25 bayi baru lahir dengan biang keringat berdasarkan kriteria inklusi, intervensi dengan cara memberikan air rebusan kayu secang digunakan untuk memandikan bayi 2 kali sehari selama 5 hari, instrumen kuesioner dan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian: Sebelum diberikan air rebusan kayu secang mayoritas responden mengalami biang keringat dengan kriteria sedang sebanyak 17 bayi dan setelah penggunaan air rebusan kayu secang bayi sembuh dari biang keringat sebanyak 20 orang. Hsil Uji Wilcoxon menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) bernilai < 0,05 yang artinya ada pengaruh air rebusan kayu secang untuk mengatasi biang keringat pada bayi baru lahir. Kesimpulan: Ada pengaruh air rebusan kayu secang untuk mengatasi biang keringat pada bayi baru lahir. Kata kunci: Bayi, Biang keringat, Kayu secang
PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH BIT TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS GATAK SUKOHARJO Utami, Kukuh Setya; Yuyun Triani
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v6i5.5294

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Ibu hamil dengan anemia di Indonesia menduduki peringkat ke empat dalam kategori berat yaitu sebesar 44,2 %. Berdasarkan data dinas kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 prevelensi anemia ibu hamil adalah 43,5%. anemia kehamilan berpotensi membahayakan ibu dan anak yang dikandung. Kebutuhan zat besi meningkat selama kehamilan sehingga kurangnya mengkonsumsi makanan yang tinggi zat besi penyebab umum ibu hamil mengalami anemia. Salah satu makanan yang dapat mengatasi anemia secara nonfarmakologi yaitu buah bit karena mengandung zat besi, asam folat, dan vitamin C yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Tujuan: Mengetahui pengaruh jus buah bit terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia di wilayah Puskesmas Gatak Sukoharjo. Metode: Penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pre-experimental design dengan rancangan one groub pretest posttest, sampel berjumlah 20 ibu hamil dengan anemia yang berdasarkan kriteri inklusi dan eksklusi. Hasil: Penelitian menunjukkan rata rata kadar hemoglobin ibu hamil sebelum diberikan perlakuan sebesar 9,97 gr/dl dan kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia sesudah diberikan jus buah bit 200 ml selama 7 hari yaitu sebesar 10,96 gr/dl. Hasil uji statistik paired sample t test didapatkan p value = 0,000 < α 0,05. Kesimpulan: Jus buah bit berpengaruh dalam meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil dengan anemia. Kata kunci: Anemia, ibu hamil, jus buah bit, kadar hemoglobin ABSTRACK Background: Pregnant women with anemia in Indonesia are ranked fourth in the severe category, which is 44.2%. Based on data from the Central Java Provincial Health Office in 2021, the prevalence of anemia in pregnant women is 43.5%. Pregnancy anemia has the potential to endanger the mother and the child she is carrying. The need for iron increases during pregnancy, so the lack of consuming foods high in iron is a common cause of anemia in pregnant women. One of the foods that can overcome anemia non-pharmacologically is beetroot because it contains iron, folic acid, and vitamin C which can increase hemoglobin levels. Objective: To determine the effect of beetroot juice on increasing hemoglobin levels in pregnant women with anemia in the Gatak Sukoharjo Health Center area. Method: The study used a quantitative research type with a pre-experimental design with a one-group pretest posttest design, a sample of 20 pregnant women with anemia based on inclusion and exclusion criteria. Results: The study showed that the average hemoglobin level of pregnant women before being given treatment was 9.97 gr/dl and the hemoglobin level of pregnant women with anemia after being given 200 ml of beetroot juice for 7 days was 10.96 gr/dl. The results of the paired sample t-test obtained a p value = 0.000 <α 0.05. Conclusion: Beetroot juice has an effect on increasing the hemoglobin levels of pregnant women with anemia. Keywords: Anemia, pregnant women, beetroot juice, hemoglobin levels
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN FASE AKTIF DI RUMAH SAKIT HOSANA MEDICA KABUPATEN BEKASI Enita, Kristiana; Yuyun Triani
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 3 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v7i3.5546

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Nyeri persalinan adalah salah satu masalah utama yang dihadapi oleh ibu bersalin. Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu metode non-farmakologis yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri persalinan. Teknik ini dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang menurunkan respons stres tubuh dan meningkatkan oksigenasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan nyeri persalinan fase aktif di RS Hosana Medica Kabupaten Bekasi. Metode: Penelitian ini menggunakan desain pre eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest. Sampel terdiri dari 36 ibu bersalin yang dipilih secara purposive sampling. Pengukuran nyeri dilakukan menggunakan skala Numeric Rating Scale (NRS) sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan signifikan pada skala nyeri sebelum dan sesudah penerapan teknik relaksasi nafas dalam, dengan nilai p < 0.05. Sebelum intervensi, rata-rata skala nyeri berada pada kategori nyeri berat dengan nilai rata-rata 7.512, sedangkan setelah intervensi, rata-rata skala nyeri turun ke kategori nyeri sedang dengan nilai rata-rata 5.591. Kesimpulan: Teknik relaksasi nafas dalam efektif dalam menurunkan nyeri persalinan fase aktif pada ibu bersalin di RS Hosana Medica Kabupaten Bekasi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan kebidanan yang holistik dan efektif. Kata Kunci — Ibu Bersalin, Nyeri Persalinan, Teknik Relaksasi Nafas Dalam