Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Morality :Jurnal Ilmu Hukum

Kajian Hukum Tata Negara Terhadap Perlindungan Hak Atas Tanah Dalam Konteks UU No. 5 Tahun 1960 Fakhrurrozi, Muhammad; Rahmatiar, Yuniar; Abas, Muhamad
MORALITY: Jurnal Ilmu Hukum Vol 11 No 1 (2025): Morality: Jurnal Ilmu Hukum
Publisher : Fakultas Hukum Universitas PGRI Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52947/morality.v11i1.957

Abstract

The Basic Agrarian Law (UUPA) was born as a response to the need for new agrarian law after the change of power from colonial to the Indonesian national government. UUPA aims to eliminate the legacy of discriminatory colonial law and create a more just and socially just agrarian system. This study aims to analyze the principles contained in Law No. 5 of 1960 concerning the protection of land rights and how the perspective of constitutional law on the protection of land rights according to Law No. 5 of 1960 concerning Basic Agrarian Regulations. This study uses a normative legal approach as the main method. The selection of this approach is intended to examine the construction of laws and regulations, basic legal values, and the views of legal experts in order to formulate solutions to the legal issues analyzed. The results of the study indicate that from the perspective of constitutional law, UUPA has fulfilled the fundamental elements, especially in relation to the principle of Grundnorm or basic norms, which in the Indonesian context refers to Pancasila. UUPA is in line with the constitution, especially Article 33 paragraph (3) of the 1945 Constitution, which emphasizes that the land, water, and natural resources are controlled by the state for the prosperity of the people. As a legal instrument, UUPA plays a role in ensuring justice in the control, utilization, and maintenance of land, especially for marginalized groups. However, despite upholding the values of social justice, equal rights, and legal certainty, the implementation of UUPA still faces various challenges, such as weak law enforcement and protection of vulnerable groups. Therefore, further efforts are needed in agrarian reform to ensure legal support for all Indonesian people in accordance with the basic principles of the state.
Dampak Pembayaran Elektronik Terhadap Perlindungan Konsumen Dalam Perspektif Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Maryam, Zulfa Nurul; Rahmatiar, Yuniar; Abas, Muhamad; Sanjaya, Suyono
MORALITY: Jurnal Ilmu Hukum Vol 11 No 1 (2025): Morality: Jurnal Ilmu Hukum
Publisher : Fakultas Hukum Universitas PGRI Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52947/morality.v11i1.963

Abstract

Studi ini dilantarbelakangi pada perkembangan teknologi informasi yang telah memicu perubahan penting dalam sistem transaksi, beralih dari pembayaran uang tunai ke sistem pembayaran elektronik yang lebih efisien. Meskipun menawarkan kemudahan dan kecepatan, perubahan ini juga membawa tantangan dalam hal perlindungan konsumen. Studi ini bertujuan menganalisis sejauh mana dampak sistem pembayaran elektronik terhadap perlindungan konsumen dan menilai ketentuan hukum yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen. Studi ini menerapkan metode yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif melalui analisis terhadap undang-undang dan sumber-sumber hukum. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemakaian uang digital menghasilkan efek positif seperti peningkatan efisiensi, kemudahan dalam mengakses, dan keamanan dalam transaksi. Namun, tetap ada risiko negatif seperti kejahatan siber, keterbatasan teknologi, dan ancaman terhadap privasi data. Peraturan perlindungan konsumen menyediakan dasar hukum yang tegas untuk menjaga hak-hak konsumen serta tanggung jawab pelaku usaha. Konsumen berhak mendapatkan informasi, keamanan, dan kompensasi, sedangkan pelaku usaha berhak atas kepastian pembayaran dan perlindungan dari tindakan yang merugikan. Oleh sebab itu, perlu ada peningkatan pengawasan dan pendidikan untuk memastikan bahwa transaksi digital berlangsung dengan adil dan aman untuk semua pihak
Co-Authors Abas, M Abas, Muhamad Abas, Muhammad Abbas, Muhamad Agus Antoni, Mochamad Agustian, Muhammad Ryo Akup, Apriliyanto Juwan Sukmana Amaliya, Lia Amanda Salsabila Surya Ana Ximenes Sousa Andri Susanto Andriani, Nina Anggraeni, Kiki Aprilia, Dinda Ardiansyah, Ata Asnanda, Anggraeni Asyhadi, Farhan Aulia, Salvia Nur Bintang S, Andi Muhamad Bintang, Muhamad Chicka Aircheny Dede Nurhayatie Dewi, Merliana Dewi, Yogita Dhiafajaazka, Siti Ethan Lim kong Fauziah, Margie Rahayu Febrian, M. Ibnu Guntara, Deny Handito, Angga Putra Hendiko Siregar, Piki Lestari, Nopita Lestari, Widya Annisa Pudji Lubis, Adyan Lubis, Desi Lestari Machestian, Hario Bismo Maharani, Dennisya Maharani, Raden Bella Bintang Malau, Masnida Mardias, Deni Maryam, Zulfa Nurul Melliana, Melliana Muhamad Abas Muhammad Fakhrurrozi Mulyana, Adin Ningrum, Wulan Cahya Nugraha Putra, Muhamad Nugraha, Safaat Nugraha, Tirta Nugroho, Gynastiar Nurhidayah, Desyifa Oktapianti, Desi Ayu Padilah, Muhamad Pratiwi, Dwi Nuraeni Priyatna, Harariawan Putra, Affian Fandi Putri, Dinni Rizky Amalia Putri, Ina Malia Rahayu, Wulan Sri Rahmalia, Indah Ramadhan, Topani Rizki Rahmawati, Rizki Safitri, Diana Alpiani Sanjaya, Suyono Sanu, Primawan Yunior Saripudin, Asep Septian, Fazrian Siahaan, Holmen Sri Wahyuni Sudjadi, Agung Sutrisno, Sutrisno Syarif, Soultan Taofik Rohman, Paisal Targana, Tatang Tasry, Nuzul Adnin Toha, Imam Sofii Ubaidillah, Nauval Viyanda, Karina Wahyudi, Rikes Wakono, Nur Wilianita, Ani Yani, Abdul Yudda Ramadhan, Khelvin Yulianita, Donna Yunior Sanu, Primawan Zaenury, Ahmad Goza Zahra Alfianti, Kartika