Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Khazanah : Journal of Islamic Studies

Inovasi Transaksi Jual Beli Menggunakan Member Card Menurut Islam: (Studi Kasus Vinisia Swalayan Kisaran) Sumarsih, Fenty; Nurwandri, Andri; Siagian, Nilasari
Khazanah : Journal of Islamic Studies Volume 3 Nomor 1 Februari (2024)
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/khazanah.v3i1.1781

Abstract

Jual beli merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari seseorang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyak cara dalam melakukan transaksi jual beli diantaranya dengan cara menggunakan member card yaitu kartu anggota yang didalamnya memuat identitas seseorang dengan data mengenai nama dan nomor keanggotaannya. Dalam hal ini member card digunakan dalam transaksi jual beli yang berfungsi untuk mendapatkan potongan harga, point atau beberapa pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tertentu. Hal ini tidak berlaku bagi konsumen yang tidak memiliki member card. Jual beli menggunakan member card juga didukung oleh banyaknya konsumen yang memilih membuat member card untuk mendapatkan fasilitas yang tersedia dengan adanya biaya pendaftaran. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang memeliki karakteristik alami (natural setting) sebagai sumber data langsung, yang diteliti menggambarkan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak yaitu keadaan transaksi jual beli menggunakan member card yang ada di Swalayan Vinisia Kisaran. Sumber data penelitian ini sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dari penelitian ini adalah wawancara dengan menejer Swalayan Vinisia Kisaran selaku pemimpin dalam pelaksanaan kerja karyawan, serta yang mengurusi dalam program- program dan pemberlakuan member card, karyawan Swalayan Vinisia Kisaran yang melayani konsumen dalam pembuatan member card seperti kepala kasir dan karyawan yang melayani pembuatan member card, serta wawancara kepada pengguna / pemilik member card serta pembeli yang tidak memiliki member card. Sumber data sekunder berupa foto atau dokumen pendukung dari data primer. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu wawancara dan dokumentasi. Kemudian data-data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan cara berfikir induktif, yaitu pengambilan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa jual beli menggunakan member card sah dan boleh saja karena sudah memenuhi syarat dan rukun serta tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip fiqih muamalah.
Analisa Etika Bisnis Islam Terhadap Praktek Sewa Menyewa Kamar Kost : Studi Kasus Kelurahan Mekar Baru Kecamatan Kota Kisaran Barat Nurwandri, Andri; Sari, Ika Permata
Khazanah : Journal of Islamic Studies Volume 3 Nomor 1 Februari (2024)
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/khazanah.v3i1.1855

Abstract

In general, renting out boarding rooms is a component of the corporate world, which is expanding significantly across all industries. The purpose of this study is to ascertain the regularity of boarding room rentals. Find out how muamalah fiqh analysis relates to the practice of renting daily boarding rooms in Mekar Baru Village, Kota Kisaran Barat District, Asahan Regency is the formulation used in this research. In addition, a review of muamalah fiqh regarding the practice of renting boarding rooms that are still in the first party tenancy period in Mekar Baru Village, Kisaran City District, and a problem formulation regarding the status of boarding room utilization factors during the rental period in Kota Kisaran Barat District, Asahan Regency are addressed in this research Asahan Regency, West.All data or references that have been collected are analyzed and rearranged, and in this case, rental practice uses a descriptive analytical approach. The study's findings suggest that it is against Islamic law and the terms of the ijarah contract for certain locations in Mekar Baru Village, Kota Kisaran Barat District, Asahan Regency, to rent out boarding rooms to outside parties. Practices that take place between the owner and the third-party tenant, or second tenant, do not adhere to the principles, requirements, or aspects of ijarah. Since the original renter still has the right to rent the room, the owner of the boarding room rental should pay the first tenant after being open and honest with them about any transactions they do with other parties.
Analisis Fiqih Muamalah Terhadap Sewa Lahan Pertanian Tanpa Akad Tertulis : (Studi Empiris pada Komunitas Petani di Kecamatan Rawang Panca Arga) Indriani, Uci Nur Khomsyah; Taufik, Taufik; Nurwandri, Andri
Khazanah : Journal of Islamic Studies Vol. 4 No. 3 (2024): Volume 4 Nomor 3 Agustus (2025) | IN PRESS
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/khazanah.v4i3.2711

Abstract

Penelitian ini membahas praktik sewa menyewa lahan pertanian yang dilakukan tanpa akad tertulis oleh petani di Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan. Praktik ini telah menjadi tradisi yang mengakar, didasarkan pada hubungan sosial dan kepercayaan antarpetani. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik tersebut dari perspektif fiqih muamalah, mengidentifikasi penyebab tidak digunakannya akad tertulis, serta menilai dampaknya terhadap perlindungan hak para pihak yang terlibat. Dalam hukum Islam, akad ijarah secara lisan tetap sah jika memenuhi syarat seperti kejelasan manfaat, jangka waktu, dan nilai sewa, namun Islam juga sangat menganjurkan pencatatan tertulis sebagaimana tercantum dalam Al-Baqarah ayat 282 untuk mencegah konflik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaktahuan petani terhadap hukum Islam dan hukum positif, anggapan bahwa pencatatan itu sulit dan mahal, serta dominasi budaya lisan menjadi faktor utama tidak digunakannya akad tertulis. Akibatnya, sering terjadi sengketa seperti pengusiran sepihak, ketidakjelasan masa sewa, dan konflik dengan ahli waris. Menurut fiqih muamalah, ketiadaan dokumen dapat mengancam prinsip perlindungan harta (hifz al-mal) dalam maqashid syariah. Oleh karena itu, edukasi hukum dan peran aktif tokoh agama serta aparat desa sangat diperlukan untuk mendorong praktik akad yang tertib dan sesuai dengan syariat. Penelitian ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran hukum dalam praktik muamalah petani.
Analisis Fiqih Muamalah Terhadap Sewa Lahan Pertanian Tanpa Akad Tertulis : (Studi Empiris pada Komunitas Petani di Kecamatan Rawang Panca Arga) Indriani, Uci Nur Khomsyah; Taufik, Taufik; Nurwandri, Andri
Khazanah : Journal of Islamic Studies Vol. 4 No. 3 (2025): Volume 4 Nomor 3 Agustus (2025) | IN PRESS
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/khazanah.v4i3.2711

Abstract

Penelitian ini membahas praktik sewa menyewa lahan pertanian yang dilakukan tanpa akad tertulis oleh petani di Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan. Praktik ini telah menjadi tradisi yang mengakar, didasarkan pada hubungan sosial dan kepercayaan antarpetani. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik tersebut dari perspektif fiqih muamalah, mengidentifikasi penyebab tidak digunakannya akad tertulis, serta menilai dampaknya terhadap perlindungan hak para pihak yang terlibat. Dalam hukum Islam, akad ijarah secara lisan tetap sah jika memenuhi syarat seperti kejelasan manfaat, jangka waktu, dan nilai sewa, namun Islam juga sangat menganjurkan pencatatan tertulis sebagaimana tercantum dalam Al-Baqarah ayat 282 untuk mencegah konflik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaktahuan petani terhadap hukum Islam dan hukum positif, anggapan bahwa pencatatan itu sulit dan mahal, serta dominasi budaya lisan menjadi faktor utama tidak digunakannya akad tertulis. Akibatnya, sering terjadi sengketa seperti pengusiran sepihak, ketidakjelasan masa sewa, dan konflik dengan ahli waris. Menurut fiqih muamalah, ketiadaan dokumen dapat mengancam prinsip perlindungan harta (hifz al-mal) dalam maqashid syariah. Oleh karena itu, edukasi hukum dan peran aktif tokoh agama serta aparat desa sangat diperlukan untuk mendorong praktik akad yang tertib dan sesuai dengan syariat. Penelitian ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran hukum dalam praktik muamalah petani.
Inovasi Transaksi Jual Beli Menggunakan Member Card Menurut Islam: (Studi Kasus Vinisia Swalayan Kisaran) Sumarsih, Fenty; Nurwandri, Andri; Siagian, Nilasari
Khazanah : Journal of Islamic Studies Volume 3 Nomor 1 Februari (2024)
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/khazanah.v3i1.1781

Abstract

Jual beli merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari seseorang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyak cara dalam melakukan transaksi jual beli diantaranya dengan cara menggunakan member card yaitu kartu anggota yang didalamnya memuat identitas seseorang dengan data mengenai nama dan nomor keanggotaannya. Dalam hal ini member card digunakan dalam transaksi jual beli yang berfungsi untuk mendapatkan potongan harga, point atau beberapa pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tertentu. Hal ini tidak berlaku bagi konsumen yang tidak memiliki member card. Jual beli menggunakan member card juga didukung oleh banyaknya konsumen yang memilih membuat member card untuk mendapatkan fasilitas yang tersedia dengan adanya biaya pendaftaran. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang memeliki karakteristik alami (natural setting) sebagai sumber data langsung, yang diteliti menggambarkan keadaan subyek/obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak yaitu keadaan transaksi jual beli menggunakan member card yang ada di Swalayan Vinisia Kisaran. Sumber data penelitian ini sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer dari penelitian ini adalah wawancara dengan menejer Swalayan Vinisia Kisaran selaku pemimpin dalam pelaksanaan kerja karyawan, serta yang mengurusi dalam program- program dan pemberlakuan member card, karyawan Swalayan Vinisia Kisaran yang melayani konsumen dalam pembuatan member card seperti kepala kasir dan karyawan yang melayani pembuatan member card, serta wawancara kepada pengguna / pemilik member card serta pembeli yang tidak memiliki member card. Sumber data sekunder berupa foto atau dokumen pendukung dari data primer. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu wawancara dan dokumentasi. Kemudian data-data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan cara berfikir induktif, yaitu pengambilan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa jual beli menggunakan member card sah dan boleh saja karena sudah memenuhi syarat dan rukun serta tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip fiqih muamalah.
Analisa Etika Bisnis Islam Terhadap Praktek Sewa Menyewa Kamar Kost : Studi Kasus Kelurahan Mekar Baru Kecamatan Kota Kisaran Barat Nurwandri, Andri; Sari, Ika Permata
Khazanah : Journal of Islamic Studies Volume 3 Nomor 1 Februari (2024)
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/khazanah.v3i1.1855

Abstract

In general, renting out boarding rooms is a component of the corporate world, which is expanding significantly across all industries. The purpose of this study is to ascertain the regularity of boarding room rentals. Find out how muamalah fiqh analysis relates to the practice of renting daily boarding rooms in Mekar Baru Village, Kota Kisaran Barat District, Asahan Regency is the formulation used in this research. In addition, a review of muamalah fiqh regarding the practice of renting boarding rooms that are still in the first party tenancy period in Mekar Baru Village, Kisaran City District, and a problem formulation regarding the status of boarding room utilization factors during the rental period in Kota Kisaran Barat District, Asahan Regency are addressed in this research Asahan Regency, West.All data or references that have been collected are analyzed and rearranged, and in this case, rental practice uses a descriptive analytical approach. The study's findings suggest that it is against Islamic law and the terms of the ijarah contract for certain locations in Mekar Baru Village, Kota Kisaran Barat District, Asahan Regency, to rent out boarding rooms to outside parties. Practices that take place between the owner and the third-party tenant, or second tenant, do not adhere to the principles, requirements, or aspects of ijarah. Since the original renter still has the right to rent the room, the owner of the boarding room rental should pay the first tenant after being open and honest with them about any transactions they do with other parties.