Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

LAPORAN KASUS : LUKA TUSUK AKIBAT ANAK PANAH Reskia Putri, Ayu; Mauluddin, Mauluddin; Mathius, Denny; Zulfikar Assegaf, S.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.23030

Abstract

Dalam ilmu kedokteran forensik, luka dijelaskan sebagai hasil kekerasan fisik yang merusak jaringan tubuh, dengan trauma sebagai luka yang disebabkan oleh kekerasan fisik, mekanik, atau kimiawi. Kekerasan, baik secara medis maupun psikologis, mengacu pada perilaku yang menyebabkan cedera. Sebuah laporan kasus mengungkapkan dampak serius luka tusuk akibat anak panah, menekankan perlunya penanganan medis cepat. Anak panah, meskipun terkait dengan olahraga panahan, dapat menyebabkan bahaya serius jika tidak digunakan dengan benar, seringkali terkait dengan kurangnya pengawasan dan pelanggaran protokol keamanan. Pemahaman mendalam tentang kasus semacam ini menjadi krusial bagi tenaga medis, penegak hukum, dan masyarakat secara umum. Laporan kasus ini adalah seorang laki-laki berusia tujuh belas tahun dengan inisial MAH dilarikan ke IGD RS Bhayangkara Kota Makassar pada tanggal 24 November 2023 setelah mengalami serangan di rumahnya. Korban mencoba menutup pagar depan rumah saat lampu jalan mati, dan tiba-tiba diserang oleh dua pelaku yang mengendarai motor, satu di antaranya menggunakan anak panah busur yang menusuk kepala kiri korban. Setelah kejadian, para pelaku segera melarikan diri. Pemeriksaan fisik menunjukkan korban dalam keadaan sadar penuh, dengan luka tusuk anak panah busur tertancap di kepala kiri. Hasil radiologi X-Ray menunjukkan adanya benda asing berbahan logam tertancap pada kepala kiri korban. Pemeriksaan lainnya mencatat parameter vital korban dalam batas normal. Kesimpulan dari kasus ini bahwa berdasarkan deskripsi luka pada pemeriksaan forensik, Terdapat 1 (satu) luka tusuk di kepala kiri akibat trauma tajam (anak panah busur), hasil pemeriksaan radiologi foto kepala tampak benda asing berbahan metal tertancap pada kepala kiri. Akibat dari luka tersebut bisa merusak jaringan otak dan menimbulkan perdarahan pada otak yang bisa mengancam jiwa, sehingga masuk dalam kategori luka berat, pada korban dilakukan perawatan dan rawat inap serta rencana operasi untuk penanganan lebih lanjut. Aspek medikolegal menyoroti kewajiban dokter memberikan klarifikasi objektif. Laporan menekankan pendekatan holistik dalam penanganan medis dan investigasi hukum serta perlunya pemahaman interaksi anak panah dengan tubuh manusia untuk pengembangan teknologi yang lebih aman.
PERAN VISUM ET REPERTUM DALAM KASUS KEKERASAN TERHADAP ANAK : LAPORAN KASUS Abdillah, Andi Rachmat; Nabil, Muhammad Naufal; Marwah, Sry; Lidiana, Lidiana; Cahyana, Vivi; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah; Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43719

Abstract

Kekerasan terhadap anak merupakan masalah forensik dan medikolegal yang memerlukan identifikasi dan dokumentasi yang akurat. Laporan ini membahas kasus seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang mengalami penganiayaan berat oleh ibu tirinya, termasuk penyekapan dan penyiksaan dengan air panas. Korban datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada perut bawah, area genital, dan paha. Pemeriksaan fisik menunjukkan berbagai luka dengan karakteristik trauma termal dan mekanik. Dokumentasi medis yang tepat berperan penting dalam mengungkap pola kekerasan dan sebagai bukti hukum. Kasus ini menegaskan peran dokter dalam mendeteksi, mendokumentasikan, dan melaporkan kekerasan terhadap anak sesuai aspek forensik dan medikolegal.
KEMATIAN AKIBAT TENGGELAM : LAPORAN KASUS Nafi’ah, St. Nur Ashilah; Rezkyana, Aining; Ahyar, Muammar; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah; Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.43875

Abstract

Tenggelam adalah proses masuknya cairan ke dalam saluran napas yang menyebabkan gangguan pernapasan hingga kematian. Penegakan penyebab kematian akibat tenggelam dapat dilakukan melalui pemeriksaan luar jenazah, pemeriksaan dalam, serta pemeriksaan tambahan seperti diatom dan toksikologi. Laporan ini menyajikan kasus kematian akibat tenggelam pada pria berusia 29 tahun yang mengalami gangguan jiwa. Korban diketahui berenang di kanal sebelum terseret arus. Pemeriksaan luar menunjukkan tanda-tanda khas kematian akibat tenggelam, seperti adanya busa berbuih putih pada mulut, serta washer woman’s hand pada telapak tangan dan kaki. Selain itu, ditemukan luka robek pada kepala serta luka lecet pada paha dan lutut. Tidak ditemukan tanda-tanda pembusukan atau trauma berat. Berdasarkan temuan forensik, korban diduga mengalami asfiksia akibat tenggelam. Laporan ini menegaskan pentingnya pemeriksaan forensik dalam menentukan penyebab kematian serta faktor-faktor yang berkontribusi dalam kasus tenggelam.
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA : LAPORAN KASUS Auliyah, Ummy Rezqiyah; Rahman, Abdul Raqib; Rasmin, Siti Anisah Azzahrah; Nurfalah, Sasya Zulian; Zakiyyah, Maghfirah Tara; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.44043

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan fenomena sosial yang terus meningkat di Indonesia dan menjadi perhatian serius baik dari segi sosial, medis, maupun hukum. KDRT berdampak luas dan kompleks, di mana kekerasan yang dialami oleh korban tidak hanya menimbulkan luka fisik, tetapi juga mengakibatkan gangguan psikologis yang mendalam. Korban KDRT sering mengalami penderitaan mulai dari rasa sakit fisik, luka-luka, hingga tekanan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres pasca trauma akibat kekerasan yang berulang. Kondisi ini dapat berdampak negatif pada kualitas hidup korban serta fungsi sosial dan ekonominya. Laporan kasus ini bertujuan untuk menganalisis secara komprehensif satu kasus KDRT yang terjadi di Makassar pada tahun 2025, dengan fokus pada faktor penyebab yang melatarbelakangi terjadinya kekerasan, dampak yang dialami korban baik secara fisik maupun psikologis, serta peran penting hukum dan layanan medis dalam menangani kasus ini. Kasus ini melibatkan seorang perempuan berusia 44 tahun yang menjadi korban kekerasan fisik oleh suaminya akibat konflik rumah tangga yang berkepanjangan. Melalui analisis ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam dan rekomendasi penanganan yang tepat untuk kasus serupa di masa depan.  
IDENTIFIKASI PERKIRAAN JENIS KELAMIN DAN USIA PADA TEMUAN TULANG TENGKORAK DI DAERAH WAJO YANG DI OTOPSI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR Amir, Nur Ainun; Rahmat, Musdal; Rahmah R, Fauziah; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah; Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.44350

Abstract

Identifikasi jenis kelamin dan usia merupakan langkah awal yang penting dalam proses identifikasi forensik terhadap temuan kerangka manusia. Studi ini bertujuan untuk mengulas peran anatomi tengkorak dalam memperkirakan jenis kelamin dan usia individu berdasarkan temuan tulang tengkorak di Desa Lallilseng, Kabupaten Wajo, yang diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Berdasarkan analisis morfologi tengkorak, termasuk struktur tulang frontal, sudut glabella, bentuk mandibula, dan ukuran foramen obturatorium, diperkirakan jenis kelamin individu adalah laki-laki. Estimasi usia dilakukan melalui pengamatan tingkat penyatuan sutura kranial (sagital, koronal, dan lambdoid), yang menunjukkan bahwa individu berusia sekitar 50–60 tahun, mengingat sutura hampir seluruhnya menyatu. Studi ini menekankan pentingnya pemahaman anatomi tulang dalam proses identifikasi forensik, terutama saat hanya tersedia sisa kerangka. Hasil temuan ini dapat menjadi acuan dalam investigasi kasus forensik di masa depan.
KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR DI KOTA MAKASSAR Khairun, Hafiz; Purnama, Indah Dian; Bachtiar, Aisya Nanda; Q., Maha Umami Putri; Anugrah, Erza; Indrifah, Nurul; Afdhaliyah, Nur; D., Nurul Tasya Amalia; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah; Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.44955

Abstract

Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Makassar yang dilakukan oleh Tn.KG terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun menunjukkan betapa seriusnya permasalahan perlindungan anak di Indonesia. Pelaku melakukan penculikan, penyekapan, dan pemerkosaan berulang kali selama dua hari, yang mengakibatkan trauma fisik dan psikologis mendalam pada korban. Penangkapan pelaku yang dilakukan oleh Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar diwarnai dengan tindakan tegas berupa penembakan kaki karena pelaku melakukan perlawanan. Kasus ini menyoroti pentingnya penegakan hukum yang tegas dan perlindungan menyeluruh bagi korban kekerasan seksual anak. Selain aspek hukum, pendampingan psikologis dan sosial bagi korban sangat penting untuk mendukung proses pemulihan. Laporan kasus ini mengkaji kronologi kasus, proses hukum yang dijalani pelaku, serta dampak kekerasan seksual terhadap korban berdasarkan tinjauan pustaka dari jurnal-jurnal Indonesia terkait kekerasan seksual anak dan perlindungan hukum. Laporan kasus ini juga menekankan perlunya upaya pencegahan melalui edukasi dan pemberdayaan masyarakat serta peningkatan kapasitas aparat penegak hukum untuk menangani kasus kekerasan seksual anak secara sensitif dan profesional. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memperkuat sistem perlindungan anak dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi anak dari kekerasan seksual.
ANALISIS FORENSIK TERHADAP DUGAAN KEKERASAN SEKSUAL Izzah, Andi Nurul Farah; Hikmah, Dwi; Dzulhy, Muh Farel; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah; Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45092

Abstract

Studi ini bertujuan untuk menganalisis hasil visum et repertum dari seorang korban dugaan kekerasan seksual, yang laporannya berasal dari Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan. Pemeriksaan forensik dilakukan di Instalasi Kedokteran Forensik salah satu Rumah Sakit di Makassar pada seorang laki-laki berusia 39 tahun. Hasil pemeriksaan menyeluruh yang dilakukan tim forensik tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan fisik akut. Artinya, tidak ditemukan bukti luka baru akibat benda tumpul, benda tajam, maupun tanda-tanda penetrasi seksual yang baru terjadi. Ini merupakan temuan penting yang mengindikasikan bahwa dugaan kekerasan yang dilaporkan tidak meninggalkan jejak kekerasan fisik yang baru atau aktif pada saat pemeriksaan. Namun, temuan krusial lainnya adalah keberadaan jaringan sikatriks atau jaringan parut pada otot sekitar dubur korban. Adanya sikatriks ini menandakan bahwa pernah terjadi luka di area tersebut, dan luka tersebut telah sembuh. Jaringan parut ini bisa berasal dari berbagai penyebab, termasuk namun tidak terbatas pada trauma lama, tindakan medis sebelumnya, atau bahkan luka yang terkait dengan insiden kekerasan di masa lalu yang telah mengalami proses penyembuhan. Penemuan jaringan sikatriks ini memerlukan interpretasi lebih lanjut dan perlu dihubungkan dengan riwayat medis serta keterangan korban secara lebih mendalam untuk memahami konteks dan penyebabnya. Meskipun tidak ada tanda kekerasan baru, keberadaan luka lama yang telah sembuh ini tetap menjadi informasi penting dalam proses penyidikan dan penilaian forensik kasus dugaan kekerasan seksual.
ANALISIS FORENSIK VISUM ET REPERTUM PADA KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) : STUDI KASUS INISIAL NY. Y DI RS BHAYANGKARA MAKASSAR Puspitasari S, A.Yulia; Rahayu, Mika; Syarif, St. Khairunnisa; Madani, Nurul Hidayah; Mathius, Denny; Surdam, Zuliyah; Dirgahayu, Andi Millaty Haliah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46080

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang berdampak multidimensional, tidak hanya menimbulkan luka fisik tetapi juga kerusakan psikologis yang mendalam. KDRT dapat mengakibatkan trauma jangka panjang, terutama pada perempuan yang kerap menjadi korban. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam temuan medis dan forensik dalam satu kasus KDRT yang menimpa seorang perempuan berinisial Ny. Y. Sumber utama data berasal dari dokumen Visum et Repertum (VeR) yang diterbitkan oleh Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan adanya enam luka tertutup yang terdiri atas lima luka memar dan satu luka lecet geser, seluruhnya disebabkan oleh trauma benda tumpul. Meskipun luka-luka tersebut tidak memerlukan perawatan inap dan tidak mengancam nyawa, keberadaannya menjadi bukti penting dalam proses penegakan hukum. Temuan ini menekankan peran sentral dokter forensik dalam mendokumentasikan bukti kekerasan secara objektif melalui VeR. Dokumen tersebut tidak hanya berfungsi sebagai alat bukti di pengadilan, tetapi juga sebagai bentuk pengakuan dan perlindungan hukum terhadap korban. Oleh karena itu, sinergi antara tenaga medis, aparat penegak hukum, dan lembaga perlindungan perempuan menjadi sangat penting dalam penanganan kasus KDRT secara menyeluruh.
ANALISIS FORENSIK TERHADAP KASUS ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS Sunio, Safira Stepan; Burhanuddin, Ammar; Hane, Nuhalisa; Marzatillah, A. Nur Khalia; Khoirunnisa, Nur; Aziri, Muh Ahmad; Aziz, Fachrul Maulana; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah; Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46598

Abstract

Abortus provokatus kriminalis merupakan pengguguran kandungan secara sengaja tanpa indikasi medis yang sah dan dilakukan di luar ketentuan hukum. Studi ini bertujuan untuk menganalisis aspek medis forensik dan hukum dari kasus aborsi ilegal yang dilakukan oleh FK, perempuan 23 tahun yang melakukan aborsi di hotel dengan bantuan perawat tidak resmi menggunakanmetode pemberian obat dan suntikan. Berdasarkan hasil visum et repertum yang dilakukan di RS, ditemukan adanya cairan merah di sekitar vagina, sisa jaringan pada fundus uteri melalui pemeriksaan USG, serta robekan lama pada hymen. Temuan tersebut mengarah pada diagnosis abortus inkompletus akibat tindakan aborsi tidak aman. Dari aspek hukum, tindakan tersebut melanggar Pasal 346 dan 348 KUHP, sedangkan dari aspek etik medis, pelaku pembantu aborsi telah melanggar prinsip non-maleficence karena membahayakan keselamatan pasien. Visum et repertum dalam kasus ini berperan sebagai alat bukti penting dalam proses pembuktian hukum dan menunjukkan urgensi penegakan regulasi serta edukasi mengenai kesehatan reproduksi untuk mencegah praktik aborsi ilegal yang mengancam jiwa
ANALISIS ASPEK MEDIKOLEGAL DAN PSIKOLOGIS PADA KASUS KEKERASAN SEKSUAL ANAK : LAPORAN KASUS ASUSILA ANAK RS BHAYANGKARA MAKASSAR Rahman, Andi Auliyah Anugrah; Rahayu, Besse Resky; Mudhoffar, Muhammad Rifky; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah; Dirgahayu, Andi Millaty Haliah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.48129

Abstract

Kekerasan seksual terhadap anak merupakan hubungan atau interaksi antara seorang anak dan seorang yang lebih tua atau anak yang lebih banyak nalar atau orang dewasa seperti orang asing, saudara sekandung atau orang tua dimana anak tersebut dipergunakan sebagai sebuah objek pemuas bagi kebutuhan seksual pelaku banyaknya kasus kekerasan terhadap anak, anak tidak dapat mencapai keadilan penuh bagi anak. Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan fisik Dimana didapatkan adanya enam luka robek pada selaput dara (Hymen) masing masing tiga luka robek sampai dasar pada arah jam sepuluh, jam sebelas, dan dan jam tiga; tiga luka robek tidak sampai dasar pada arah jam dua belas jam dua dan jam delapan sesuai arah jarum jam. Temuan ini sesuai dengan laporan pasien dan mendukung dugaan adanya kekerasan seksual. Penanganan pasien dilakukan secara menyeluruh, meliputi perawatan medis, pemeriksaan penunjang, pengambilan sampel biologis, dan dukungan psikologis. Pendekatan multidisiplin menjadi kunci keberhasilan penanganan kasus kekerasan seksual terhadap anak.
Co-Authors 97, Komando Abdillah, Andi Rachmat Achmad, Djumadi Afdhaliyah, Nur Ahdi, Ainun Amalia Ahyar, Muammar AL, Suardi Alfiani, Andi Nadila Amir, Nur Ainun Anggraeni, Amelia Rezky Anugrah, Erza Assegaf, S. Zulfikar Assegaf, S. Zulfikar G Assegaf, Zulfikar Assegaf, Zulfikar Gaffar Asshidiq, Lutfillah As’ad, Andri Auliyah, Ummy Rezqiyah Awalia, Magfira Aziri, Muh Ahmad Aziz, Fachrul Maulana Azizah Alifuddin, Andi Nur Azizah, Ghina Bachtiar, Aisya Nanda Burhanuddin, Ammar Cahyana, Vivi D., Nurul Tasya Amalia Darwis, Muhammad Dhani Dase, Jerny Dirgahayu, Andi Millaty Haliah Dirgahayu, Andi Millaty Halifah Dzulhy, Muh Farel Farhan, Baso Farihal Gani, Azis Beru Gani, Aziz Beru Hadytiaz, Muhammad Farhan Hafid, Anugrah Dwitami Hamzah, Pratiwi Nasir Hane, Nuhalisa Hikmah, Dwi Ilham Ilham Indarwati, Rezky Putri Indrifah, Nurul Izzah, Andi Nurul Farah Khairun, Hafiz Khairun, Nadhifah Wasila Khoirunnisa, Nur Kusfaida, Andi Reski Lidiana, Lidiana Madani, Nurul Hidayah Makmun, Armanto Mansyur, Mauluddin Marwah, Sry Marzatillah, A. Nur Khalia Mauluddin, Mauluddin Mudhoffar, Muhammad Rifky Mulyadi, Alfiana Mutaher, Annisa Anwar Mut’mainnah, A. N, Nur Abdi Fadya H. Nabil, Muhammad Naufal Nafi’ah, St. Nur Ashilah Nahdia, Syarifa Trya Nur Natsir, Fanda Indiana Novita Novitasari Novitasari Nulanda, Mona Nurfalah, Sasya Zulian Nursandi, Kurnia Paradise, Novia Paramita Purnama, Indah Dian Puspitasari S, A.Yulia Putra, Anugrah Pratama Putri Andini, Putri Putri, Andi Muthiah Hasani Q., Maha Umami Putri Rahayu, Besse Resky Rahayu, Mika Rahmah R, Fauziah Rahman, Abdul Raqib Rahman, Andi Auliyah Anugrah Rahmat, Musdal Ramadhan, Al-Fath Ramadhan, Muh. Syahrir Raniyati, Wa Ode Rasmin, Siti Anisah Azzahrah Reskia Putri, Ayu Rezkyana, Aining Risal, Sri Rifca Redjeki Rizka Rizka, Rizka Rosdiana Rosdiana S. Zulfikar G.Assegaf Sabiq, Mahmud Sahabuddin, Shafira Salsabila, Lu’lu Luqyana Amirah Sam, Dhedie Prasatia Sofyan, Riskawati Maulana Sunio, Safira Stepan Surdam, Zulfiyah Surdam, Zuliyah Syarif, St. Khairunnisa Syatirah, Andi Bau Tahir, Akina Maulidhany Triadi, Irawan Ade Zakiyyah, Maghfirah Tara Zulfikar Assegaf, S.