Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Pemberdayaan Kelompok PKK Banjar Binoh Kaja melalui Pelatihan dan Bimbingan Berkelanjutan Mengenai Tata Laksana Awal Keadaan Gawat Darurat Anak Pre-Hospital Agustini, Ni Luh Putu Inca Buntari; Sanjana, I Wayan Edi; Putra, Ida Bagus Ardhi; Sagita, Ni Wayan Riska; Putra, I Nyoman Trisna Oka
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 2 (2025): Volume 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i2.17705

Abstract

ABSTRAK Kegawatdaruratan pre-hospital pada anak dapat terjadi dimanapun dan kapanpun. Tindakan segera dan akurat ditempat kejadian, 61% terbukti memiliki peluang lebih baik dalam menyelamatkan nyawa, mengurangi kecacatan permanen dan mempertahankan kualitas hidup anak. Orang tua termasuk kelompok PKK dapat disebut sebagai penyelamat awam “lay person rescuer” merupakan kelompok yang paling sering bertemu dengan korban pertama kali di luar rumah sakit. Pemberian edukasi melalui penyuluhan tentang tata laksana awal keadaan gawat darurat anak pre-hospital, pelatihan dengan metode simulasi dan demonstrasi langsung tata laksana awal keadaan gawat darurat anak pre-hospital, pemberian vidio animasi berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) yang mampu meretensi kognitif mitra dan meningkatkan literasi kesehatan tentang tata laksana awal keadaan gawat darurat anak pre-hospital, endampingan dan evaluasi, keberlanjutan program merupakan terobosan baru yang kreatif dan inovatif dalam meningkatkan derajat kesehatan anak dan kemandirian mitra. Hasil dari pelaksanaan PKM ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan Ibu-Ibu PKK Dusun Binoh Kaja mengenai tatalaksana kondisi gawat darurat prehospital. Untuk meningkatkan kemandirian kesehatan di masyarakat. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui pemberdayaan kelompok PKK “Mawar” Banjar Binoh Kaja melalui pelatihan dan bimbinggan berkelanjutan tentang tata laksana awal keadaan gawat darurat pada anak terutama dalam konteks pre-hospital. Terdapat peningkatan nilai rata-rata pengetahuan dan sikap responden dari sebelum dan setelah pelaksanaan PKM. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p<0.001 yang berarti terdapat perbedaan nilai rata. Media audio-visual berupa Video Animasis berbasis AI terbukti mampu meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan Ibu PKK Dusun Binoh Kaja. Kata Kunci: Kegawatdaruratan Anak, Pelatihan, Prehospital  ABSTRACT Pre-hospital pediatric emergencies can occur anywhere and anytime. Immediate and accurate action at the scene has been shown to have a 61% better chance of saving lives, reducing permanent disability and maintaining the quality of life of children. Parents, including the PKK group, can be referred to as lay person rescuers, the group that most often meets victims for the first time outside the hospital. Providing education through counseling on the initial management of pre-hospital pediatric emergencies, training with simulation methods and direct demonstration of the initial management of pre-hospital pediatric emergencies, providing animated videos based on Artificial Intelligence (AI) technology that can retain partner cognition and improve health literacy about the initial management of pre-hospital pediatric emergencies, assistance and evaluation, program sustainability is a new creative and innovative breakthrough in improving children's health status and partner independence. The results of the implementation of this PKM show an increase in knowledge, attitudes and skills of PKK mothers in Binoh Kaja Hamlet regarding the management of prehospital emergencies. To increase health independence in the community. The method of implementing community service is carried out through empowering the PKK group “Mawar” Banjar Binoh Kaja through training and continuous guidance on the initial management of emergencies in children, especially in the pre-hospital context. There is an increase in the average score of knowledge and attitudes of respondents from before and after the implementation of community service. The Wilcoxon test results show a p value <0.001 which means there is a difference in the average score. Audio-visual media in the form of an animated video based on AI is proven to be able to improve the knowledge, attitudes and skills of PKK mothers in Binoh Kaja Hamlet. Keywords: Pediatric Emergency, Training, Prehospital
Program Edukasi dan Pendampingan Pertolongan Pertama Manajemen Nyeri Pada Trauma Muskuluskeletal Sebagai Upaya Perawatan Jangka Panjang bagi Remaja di Sekolah Yusniawati, Yustina Ni Putu; Putra, I Gde Agus Shuarsedana; Lewar, Emanuel Illeatan; Agustini, Ni Luh Putu Inca Buntari; Wahyunadi, Ni Made Dewi; Sanjana, I Wayan Edi; Harditya, I Kadek Buja
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i8.14916

Abstract

ABSTRAK Cidera akibat kecelakaan lalu lintas menyebabkan kematian 1,2 juta jiwa per tahunnya. Saat terjadi kecelakaan sering kali korban mengalami multiple trauma yang perlu dilakukan tata laksana dengan baik di prehospital. Hal yang menjadi penatalaksanaan awal saat korban mengalami kecelakaan yaitu airway, breathing dan circulation. Penatalaksanaan lanjutan setelah 3 hal penting dilakukan adalah manajemen dalam tatalaksana nyeri berupa penatalaksanaan fraktur, balut tekan, dislokasi, aputasi dan log roll sehingga perlu dilakukan tata laksana yang baik saat di pre hospital. Secara umum keterlambatan atau kurang tepatnya pemberian pertolongan pertama pada fraktur muskuluskeletal sering kali terjadi karena kurangnya pengetahuan dan kepedulian penolong yang menemukan kejadian tersebut. Remaja menjadi target pengabdian masyarakat saat ini dikarenakan remaja merupakan komunitas produktif yang aktif dalam bermasyarkat sehingga merupakan generasi penerus yang perlu di didik untuk dapat menjadi agen perubahan kesehatan. Memberikan edukasi dan pendampingan kepada remaja sekolah dalam melakukan tindakan pertolongan pertama pada trauma muksuluskeletal, kontrol pendarahan, dislokasi, aputasi dan log rolling. Masalah yang ditemukan yaitu remaja belum memahami cara melakukan penatalaksanaan manajemen nyeri pada patah tulang dengan baik, remaja belum mengetahui cara melakukan penatalaksanaan nyeri pada dislokasi sendi, remaja belum mengetahu cara melakukan transportasi pasien trauma. Kegiatan pendekatan yang dilakukan kepada sekolah dan remaja berjalan dengan baik, dimana remaja mau kooperatif dalam kegiatan yang telah dilakukan, hasil post test baik pengetahuan memiliki peningkatan sebanyak 49 responden memiliki pengetahuan yang baik, dan terdapat 49 responden memiliki kemampuan yang baik dalam praktik pertolongan pertama dan transport pasien trauma. Remaja sekolah memahami pertolongan pertama pada kecelakaan lalulintas dan mampu melakukan pertolongan pertama pada fraktur, dislokasi dan melakukan transport pasien dengan benar Kata Kunci: Edukasi, Pendampingan, Remaja, Manajemen Nyeri, Trauma Muskuluskeletal ABSTRACT Injuries resulting from traffic accidents cause 1.2 million deaths per year. When an accident occurs, the victim often experiences multiple trauma which needs to be managed properly at the prehospital. The initial management when a victim experiences an accident is airway, breathing and circulation. Follow-up management after 3 important things have been done is pain management in the form of fracture management, compression dressings, dislocations, aputations and log rolls so that good management needs to be carried out in the pre-hospital setting. In general, delays or inaccurate provision of first aid for musculoskeletal fractures often occur due to a lack of knowledge and concern of the rescuers who discover the incident. Teenagers are currently the target of community service because teenagers are a productive community who are active in society so that they are the next generation who need to be educated to be agents of health change. Objective: to provide education and assistance to school teenagers in carrying out first aid measures for mucosal-keletal trauma, bleeding control, dislocation, amputation and log rolling. Provide education and assistance to school teenagers in carrying out first aid measures for muxuluskeletal trauma, controlling bleeding, dislocations, amputations and log rolling. Problems found are that teenagers do not understand how to properly manage pain in fractures, teenagers do not know how to manage pain in joint dislocations, teenagers do not know how to transport trauma patients. The approach activities carried out for schools and teenagers went well, where teenagers were willing to cooperate in the activities that had been carried out, the results of the post test were good, knowledge had increased as many as 49 respondents had good knowledge, and there were 49 respondents who had good abilities in first aid practices and transport of trauma patients. The approach activities carried out for schools and teenagers went well, where teenagers were willing to cooperate in the activities that had been carried out, the results of the post test were good, knowledge had increased as many as 49 respondents had good knowledge, and there were 49 respondents who had good abilities in first aid practices and transport of trauma patients Keywords: Education, Mentoring, Adolescents, Pain Management, Musculoskeletal Trauma