Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbahasa anak dengan Down Syndrome dalam kegiatan pembelajaran di lingkungan Sekolah Dasar. Subjek penelitian ini adalah salah satu anak kelas II SDLB X. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa VGA memiliki kemampuan memahami perintah sederhana (reseptif) dengan cukup baik, namun masih mengalami kesulitan dalam pelafalan, penyusunan kalimat, dan penguasaan kosakata (ekspresif). Penggunaan media visual, lagu, dan pendekatan konkret membantu meningkatkan kemampuan bahasa VGA. Kesimpulannya, strategi pembelajaran yang tepat dan peran guru yang adaptif sangat berpengaruh dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak dengan Down Syndrome di kelas inklusi.