Cyberbullying di platform media sosial, khususnya di grup Telegram, merupakan permasalahan serius yang perlu ditangani. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pendekatan deteksi cyberbullying menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). Sebanyak 1400 pesan dengan label cyberbullying dan non-cyberbullying digunakan sebagai data pelatihan untuk melatih model SVM. Pengujian dilakukan pada data uji sebanyak 600 pesan guna mengevaluasi kinerja model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kernel linear pada SVM menghasilkan akurasi tertinggi sebesar 89%. Performa sistem klasifikasi pesan cyberbullying juga mencapai nilai precision, recall, dan F1-score masing-masing sebesar 89%, 87%, dan 88%. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menganalisis perilaku masyarakat di dunia maya terkait pesan-pesan cyberbullying di grup Telegram.