Keakuratan kode diagnosis secara signifikan mempengaruhi informasi yang diperoleh dari laporan morbiditas dan mortalitas, tagihan biaya layanan, dan kualitas rumah sakit secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keakuratan kode diagnosis kasus neoplasma pada pasien rawat inap di RSIJ Cempaka Putih. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Besar sampel terdiri dari 96 rekam medis yang dipilih dari populasi sebanyak 703 rekam medis, dengan menggunakan rumus Slovin dan metode simple random sampling. Hasil penelitian: SPO untuk pengkodean diagnosis secara umum telah berjalan, namun belum ada SPO khusus mengenai pemberian kode diagnosis pada kasus neoplasma. Hasil keakuratan kode diagnosis diperoleh kode topografi 54 rekam medis (56,52%) akurat dan 42 rekam medis (43,75%) tidak akurat. Rumah sakit belum menerapkan kode morfologi neoplasma. Ketidaktepatan kode diagnosis neoplasma disebabkan oleh ketidakakuratan pengkode, kurangnya informasi terkait diagnosis, dan belum adanya SPO khusus yang mengatur tata cara pengkodean diagnosis neoplasma. Untuk meningkatkan keakuratan kode yang dihasilkan, perlu dilakukan evaluasi terhadap prosedur pengkodean diagnosis neoplasma. Dengan demikian, kualitas data dan keandalan laporan morbiditas dan mortalitas rumah sakit, penagihan layanan, dan penilaian kualitas dapat ditingkatkan.