Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF MENINGKATNYA PERKAWINAN ANAK MELALUI PENYULUHAN DAN MEDIA BOOKLET DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANTUIL Amalia, Rizki; Anisa, Noor; Lestari, Pratiwi Puji; Fathony, Zaiyidah; Ristanti, Ida; Rini, Dwi Puspita
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30831

Abstract

Abstrak: Perkawinan anak/pernikahan dini di Indonesia masih sangat tinggi. Faktor penyebabnya yaitu pendidikan dan ekonomi keluarga, pekerjaan orang tua, wilayah tempat tinggal, suku bangsa, dan agama, tingkat sosial. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat sehingga mampu memberikan motivasi dan meningkakan komitemen masyarakat dalam pencegahan perkawinan anak. Metode kegiatan penyuluhan ini diawali dengan pemberian kuesioner tentang perkawinan anak/pernikahan dini kepada 19 orang tua siswa di SD Wilayah Kerja Puskesmas Mantuil. Edukasi diberikan melalui penyuluhan selama 30 menit dan pemberian booklet sebagai media penyuluhan. Evaluasi dilakukan dengan memberikan soal post-test. Hasil kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan orangtua yang signifikan setelah diberikan edukasi. Hasil pre-test menunjukkan 47% pengetahuan baik dan 53% pengetahuan kurang. Sedangkan hasil post-test menunjukkan 84% pengetahuan baik dan 16% pengetahuan kurang. Perlu optimalisasi upaya promotiv dan preventif sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Mantui tentang pentingnya pencegahan perkawinan anak/pernikahan dini.Abstract: Child marriage is still very high in Indonesia. The causes are family education and economics, parents' occupation, area of residence, ethnicity and religion, social level. The aim of this community service activity is to increase public knowledge and awareness so that it can provide motivation and increase community commitment in preventing child marriage. This activity method begins with giving a questionnaire about child marriage. Education is provided through 30-minute counseling and the provision of booklets as counseling media. Evaluation is carried out by providing post-test questions. The results of this activity showed a significant increase in parental knowledge after being given education. The pre-test results showed 47% good knowledge and 53% poor knowledge. Meanwhile, the post-test results showed that 84% had good knowledge and 16% had poor knowledge. It is necessary to optimize promotive and preventive efforts as an effort to increase the knowledge and understanding of the community in the Mantui Health Center work area regarding the importance of preventing child marriage.
OPTIMALISASI KUNJUNGAN KE POSYANDU BALITA DENGAN ANAK SEHAT IBU PINTAR Ulfah, Bardiati; Anisa, Noor; Agustina, Yaolanda Rizqi; Rosyad, Shelly Rodliah; Amalia, Amalia
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 2 (2025): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i2.29327

Abstract

Abstrak: Posyandu sebagai tempat penjaringan awal bagi tenaga kesehatan dan kader memiliki peran penting, dimana berbagai permasalahan kesehatan terutama pada ibu hamil dan anak balita dapat dideteksi lebih dini. Data balita bahwa masih banyaknya ibu-ibu yang memiliki balita tidak membawa anaknya ke posyandu, dengan capaian D/S tahun 2023 sebesar 78,8% dari target 98,53%. Perilaku ibu untuk membawa anaknya ke posyandu akan lebih mudah jika mengetahui semua kemanfaatan posyandu. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu balita guna meningkatkan kunjungan balita ke posyandu. Metode yang digunakan adalah penyuluhan yang terbagi menjadi tiga yakni tahap pra pelaksanan; pelaksanaan; dan evaluasi. pengukuran pengetahuan dilakukan melalui pre test dan pos test. Mitra kegiatan yaitu ibu balita dengan jumlah 20 orang. Hasil yang diperoleh dari evaluasi pre test dan post test setelah diberikan penyuluhan, pengetahuan ibu balita meningkat dari 55% menjadi 73,5%. Para peserta menyatakan mempunyai ilmu pengetahuan yang baru, namun kendala yang mendasari seperti pekerjaan ibu, dukungan dari keluarga/tokoh masyarakat, serta jarak tempuh ke posyandu perlu dipertimbangkan. Abstract: Integrated service posts as initial screening places for health workers and cadres have an important role, where various health problems, especially for pregnant women and children under five, can be detected early. Data on toddlers shows that many mothers with toddlers do not take their children to integrated service posts, with the D/S achievement in 2023 amounting to 78.8% of the target of 98.53%. A mother's behaviour in bringing her child to an integrated service post will be easier if she knows all the benefits of an integrated service post. The aim of this community service activity is to increase the knowledge of mothers of toddlers in order to increase visits by toddlers to integrated service posts. The method used is counselling, which is divided into three stages, namely: pre-test, providing material, post-test and evaluation stage. The activity partners are mothers of toddlers, with a total of 20 people. The results obtained from the pre-test and post-test evaluation after being given counselling, the knowledge of mothers of toddlers increased from 55% to 73.5%. The participants stated that they had new knowledge, but underlying obstacles such as mother's job, support from family/community figures, and distance to the posyandu needed to be considered.