Luka bakar (combustio) adalah kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas sepeti air, api, bahan kimia, listrik, dan radiasi. Luka bakar akan mengakibatkan tidak hanya kerusakan kulit, tetapi juga mempengaruhi seluruh sistem tubuh. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian krim ekstrak daun sirih merah terhadap peningkatan sel fibrolast dalam proses penyembuhan luka bakar pada tikus. Metode yang digunakan ialah pembagian kelompok hewan uji menjadi 4 kelompok yaitu kelompok 1 kontrol negatif tikus dilukai tidak diberikan apa-apa, kelompok 2 kontrol positif dimana tikus dilukai diberikan obat pembanding burnazin plus, kelompok 3 tikus dilukai dengan diberikan sediaan basis krim, kelompok 4 tikus dilukai dengan diberikan sediaan krim ekstrak 15%. Lalu setiap kelompok tikus dilukai dengan menggunakan besi baja yang dipanaskan di api biru selama 5 menit lalu ditempelkan ke punggung tikus 5 detik dengan kedalaman 2 mm sampai dermis karena dalam penelitian ini menggunakan luka derajat 2. Berikan sediaan krim 200mg selama 7 hari 2 kali sehari dioleskan ke punggung tikus. Pengukuran parameter yang dilakukan yaitu luas persentase penyembuhan luka bakar, dengan rata-rata luas presentase penyembuhan luka pada konsentrasi 15% menghasilkan 27,5%. Kesimpulannya bahwa krim dengan sediaan ekstrak daun sirih merah (Piper ornatum N.E.Br) konsentrasi 15% dapat memberikan pengaruh dalam proses penyembuhan luka bakar pada tikus. Sarannya dapat disarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan metode lain yang bisa digunakan untuk penyembuhan luka bakar dengan menggunakan larutan hidroksiprolin.