Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan

PEMETAAN TINGKAT KEKRITISAN LAHAN DAN EVALUASI KESESUAIAN TANAMAN UNTUK REHABILITASI LAHAN TERDEGRADASI DALAM PENGELOLAAN SUB-DAS BABUAT KABUPATEN MURUNG RAYA, KALIMANTAN TENGAH Arifin, Arifin; Misnawati, Misnawati; Firdausa, Ayunda Laras; Wahyu, Hyundra Zakiya Putri; Arysandi, Safira Arum
KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/knowledge.v5i2.5775

Abstract

Critical land in a River Basin Area (DAS) can disrupt the hydrological function and production of the surrounding area. Handling is done through rehabilitation by adjusting the type of plant to the characteristics of the land, in order to increase productivity and provide sustainable impacts. This study aims to map critical land in the Babuat Sub-DAS and analyze the suitability of the land for plantation crops in Forest and Land Rehabilitation (RHL) activities. The methods used include overlay, scoring, and weighting according to Perdirjen BPDAS PS No: P.4/V-SET/2013, as well as the matching method between land quality and plant needs based on Balitbangtan (2016) which was adapted from FAO (1976). The results show that the Babuat Sub-DAS has non-critical land covering an area of ??36,990 Ha (19.42%), critical potential 91,880 Ha (48.24%), and slightly to very critical 61,605 Ha (32.34%). Land suitability shows that rubber and rambutan plants are in class S2 (quite suitable) with constraints on water availability (S2wa), candlenut with constraints on temperature and water (S2tc, wa), durian with constraints on temperature, water, and nutrient retention (S2tc, wa, nr), and mahogany with constraints on water and rooting media (S2wa, rc). This information is important to support targeted rehabilitation planning in the Babuat Sub-DAS area. ABSTRAKLahan kritis di suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat mengganggu fungsi hidrologis dan produksi wilayah sekitarnya. Penanganan dilakukan melalui rehabilitasi dengan menyesuaikan jenis tanaman terhadap karakteristik lahan, guna meningkatkan produktivitas dan memberikan dampak berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan memetakan lahan kritis di Sub DAS Babuat serta menganalisis kesesuaian lahan untuk tanaman perkebunan dalam kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). Metode yang digunakan meliputi overlay, skoring, dan pembobotan sesuai Perdirjen BPDAS PS No: P.4/V-SET/2013, serta metode matching antara kualitas lahan dan kebutuhan tanaman berdasarkan Balitbangtan (2016) yang diadaptasi dari FAO (1976). Hasil menunjukkan Sub DAS Babuat memiliki lahan tidak kritis seluas 36.990 Ha (19,42%), potensial kritis 91.880 Ha (48,24%), dan agak hingga sangat kritis 61.605 Ha (32,34%). Kesesuaian lahan menunjukkan tanaman karet dan rambutan berada pada kelas S2 (cukup sesuai) dengan kendala ketersediaan air (S2wa), kemiri dengan kendala temperatur dan air (S2tc, wa), durian dengan kendala temperatur, air, dan retensi hara (S2tc, wa, nr), serta mahoni dengan kendala air dan media perakaran (S2wa, rc). Informasi ini penting untuk mendukung perencanaan rehabilitasi yang tepat sasaran di wilayah Sub DAS Babuat.