Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja

Gereja Masehi Injili di Timor dan Keberpihakan pada Alam: Apresiasi terhadap Liturgi Bulan Lingkungan Hidup di Gereja Masehi Injili di Timor Ludji, Ni Sarah Medo; Taneo, Rolin Ferdilianto Sandelgus
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 8 No 1 (2024): Volume 8 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v8i1.722

Abstract

Alam NTT dikenal begitu gersang. Hal ini sebagai akibat dari rendahnya intensitas hujan dari tahun ke tahun. Selain tanah yang gersang, keadaan laut juga memprihatinkan oleh karena pencemaran dari sampah-sampah yang dihasilkan masyarakat. Dalam melihat keadaan ini, GMIT bereaksi secara cepat. Reaksi itu terlihat melalui penetapan bulan November pada 2007 sebagai bulan lingkungan hidup. Tujuannya ialah untuk kembali merefleksikan relasi antara Allah, manusia dan alam ciptaan. Dalam merayakan bulan lingkungan hidup, liturgi yang dipakai dalam kebaktian di GMIT dinarasikan sedemikian rupa agar bisa menggugah jemaatnya untuk peduli lingkungan. Liturgi ini merupakan bentuk implementasi ekoteologi yang secara sadar dilakukan oleh GMIT. Liturgi dalam artinya yang baru dipahami sebagai bentuk karya pelayanan manusia. Dengan menetapkan bulan November sebagai bulan lingkungan hidup oleh GMIT, jemaat diajak untuk memusatkan karya pelayanannya terhadap alam yang mulai rusak. Penelitian ini menggunakan dua metode yakni pengamatan singkat dan studi literaturr. Hasil studi menunjukkan bahwa GMIT berani untuk membuat suatu terobosan untuk menjaga keseimbangan alam melalui ibadah yang dilakukan. Dalam hal ini juga peningkatan iman Kristen dalam jemaat GMIT terjadi melalui kesadaran mereka terhadap eko-teologi yang mendukung alam sebagai ciptaan Allah.
Gereja Masehi Injili di Timor dan Keberpihakan pada Alam: Apresiasi terhadap Liturgi Bulan Lingkungan Hidup di Gereja Masehi Injili di Timor Ludji, Ni Sarah Medo; Taneo, Rolin Ferdilianto Sandelgus
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol. 8 No. 1 (2024): Volume 8 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/ja.v8i1.722

Abstract

Alam NTT dikenal begitu gersang. Hal ini sebagai akibat dari rendahnya intensitas hujan dari tahun ke tahun. Selain tanah yang gersang, keadaan laut juga memprihatinkan oleh karena pencemaran dari sampah-sampah yang dihasilkan masyarakat. Dalam melihat keadaan ini, GMIT bereaksi secara cepat. Reaksi itu terlihat melalui penetapan bulan November pada 2007 sebagai bulan lingkungan hidup. Tujuannya ialah untuk kembali merefleksikan relasi antara Allah, manusia dan alam ciptaan. Dalam merayakan bulan lingkungan hidup, liturgi yang dipakai dalam kebaktian di GMIT dinarasikan sedemikian rupa agar bisa menggugah jemaatnya untuk peduli lingkungan. Liturgi ini merupakan bentuk implementasi ekoteologi yang secara sadar dilakukan oleh GMIT. Liturgi dalam artinya yang baru dipahami sebagai bentuk karya pelayanan manusia. Dengan menetapkan bulan November sebagai bulan lingkungan hidup oleh GMIT, jemaat diajak untuk memusatkan karya pelayanannya terhadap alam yang mulai rusak. Penelitian ini menggunakan dua metode yakni pengamatan singkat dan studi literaturr. Hasil studi menunjukkan bahwa GMIT berani untuk membuat suatu terobosan untuk menjaga keseimbangan alam melalui ibadah yang dilakukan. Dalam hal ini juga peningkatan iman Kristen dalam jemaat GMIT terjadi melalui kesadaran mereka terhadap eko-teologi yang mendukung alam sebagai ciptaan Allah.
Menimbang Ulang Konsep Uis Pah sebagai Kearifan Lokal Menjaga Alam: Tinjauan Teologis-Sosiologis Taneo, Rolin Ferdilianto Sandelgus; Haan, Arly Elizabeth Maria de
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol. 9 No. 2 (2025): Volume 9 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/s12z2j17

Abstract

Atoni Meto atau Orang Timor memiliki pandangan khas tentang alam yang di dalamnya meliputi tanah, laut, air dan segala sumber daya yang ada. Alam dilihat sebagai Uis Pah atau Tuhan Bumi. Keyakinan ini berangkat dari pemahaman bahwa dari alam, manusia dapat hidup. Alam telah menyediakan banyak sumber daya untuk manusia kelola. Paham ini juga sebenarnya memberikan kontribusi terhadap upaya menjaga alam agar tidak tereksploitasi karena ulah manusia. Hanya saja, sikap dominan manusia terhadap alam kemudian melahirkan suatu paham bahwa alam itu hendaknya dikuasai manusia. Alam adalah ranah profan dan karena itu sentuhan manusia atas alam adalah sesuatu yang wajar. Tulisan ini dimaksudkan untuk kembali memperhatikan konsep Uis Pah yang berpihak pada alam, baik itu tanah, laut, air, dan sebagainya sebagai yang harus dijaga. Karena itu, dengan menggunakan pendekatan studi literatur, akan digarap berbagai ulasan terkait topik yang dibahas. Pada akhirnya, melalui eksplorasi pemahaman mengenai Uis Pah yang adalah kearifan lokal tetapi juga sistem keyakinan Atoni Meto diharapkan dapat memberi kontribusi untuk mengantisipasi kerusakan alam serta upaya berkelanjutan memelihara alam Nusa Tenggara Timur, khusus di wilayah Timor.