Congestive Heart Failure (CHF) merupakan ketidakadekuatan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan. Tanda dan gejala utama gagal jantung kongestif berupa sesak nafas terutama saat aktifitas dan gangguan irama jantung, sehingga perawatan pasien dilakukan secara intensif dan monitoring yang tepat, diperlukan kolaborasi dan kompetensi yang baik antar perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Patricia Benner mengatakan bahwa kompetensi dan pengetahuan perawat dalam sebuah praktik disiplin ilmu diperoleh dari waktu ke waktu dan dikembangkan melalui pembelajaran eksperimental serta pemikiran situasional. Model Benner bersifat situasional dan menggambarkan lima tingkat penguasaaan keterampilan dan pengembangan dikenal dengan From Novice To Expert. Tujuan: mengetahui penerapan konsep teori Patricia Benner dalam asuhan keperawatan. Metode: pendekatan proses keperawatan dengan model teori keperawatan Patricia Benner. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu case study dengan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan melakukan asuhan keperawatan. Hasil: Asuhan keperawatan yang dihasilkan bahwa model Benner menempatkan perawat sesuai tingkat keahliannya dari perawat Novice melakukan pengkajian dan merumuskan diagnosa keperawatan dengan dibimbing oleh perawat Advanced Begginer. Menetapkan intervensi keperawatan sesuai tingkat ketergantungan klien dilakukan oleh perawat Advanced Begginer. Indikator kriteria hasil dan implementasi yang tepat ditentukan oleh perawat Competent, tingkat keberhasilan intervensi sesuai dengan evaluasi dilakukan oleh perawat Proficient. Sebagai konsultasi perawat dan keluarga dilakukan oleh perawat Expert dimana akan berkolaborasi dengan interdisiplin ilmu lainya untuk menyelesaikan masalah. Kesimpulan: Pencapaian salah satu keberhasilan asuhan keperawatan kritis khususnya pada pasien dengan CHF dapat ditentukan dengan tingkat keahlian dari perawat yang memberikan asuhan.