Penelitian ini menguji pengaruh frekuensi rapat dewan komisaris, komisaris independen, leverage dan likuiditas terhadap profitabilitas. Metode purposive sampling digunakan untuk pengambilan sampel terhadap data sekunder laporan tahunan 32 perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian tahun 2020-2022. Data dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan alat Eviews versi 12. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi rapat dewan komisaris berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, begitu juga komisaris independen berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Selanjutnya, leverage berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Dan yang terakhir likuiditas yang juga tidak signifikan, memiliki arah negatif terhadap profitabilitas. Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada sejumlah faktor internal perusahaan yang dapat berpotensi menghambat profitabilitas. Pengaruh negatif dari frekuensi rapat dewan komisaris, keberadaan komisaris independen, leverage, dan likuiditas terhadap profitabilitas menegaskan pentingnya pengelolaan yang efisien dan efektif dalam organisasi.