Hidayat, Hanif Murfid
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI

Strukturalisme Genetik: Eksplorasi Keterkaitan Teks Sastra dan Realitas Sosial dalam Puisi “Jika Kau Izinkan”, “Remuk”, “Rigen” pada Buku Kumpulan Puisi Akheiron Karya Rifki Syarani Fachry Hidayat, Hanif Murfid; Hidayat, Arif Nur; Fahrurozi, Rahman; Hartati, Dian
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13885

Abstract

Rasa putus asa, benci atas kehidupan yang dijalani, ketidak percayaan terhadap diri sendiri, dan pesimis sering terjadi pada seseorang yang hidup bersmasyarakat. Kejadian seperti ini biasa terjadi di kehidupan nyata apalagi ketika penyebaran kasus Covid-19 masih terjadi. Mereka yang selalu merasa putus asa akan tenggelam di dalamnya khususnya manusia pada fase dewasa muda. Begitu juga isi dalam kumpulan buku puisi yang berjudul Akheiron di dalam buku terdapat puisi-puisi yang bermakna putus asa contohnya adalah sub puisi berjudul Jika kau izin kan, Remuk dan Rigen. Untuk menganalisis puisi tersebut dibutuhkan sebuah teori, teori yang digunakan adalah teori strukturalisme genetik dari Goldmann, yang membahas permasalahan permasalahan dari fakta fakta kemanusiaan yang dirangkum lagi dalam fakta individual dan fakta sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode penelitian deskriptif kualitatif, untuk menganalisis puisi perlu adanya pengumpulan data yang berasal dari pengamatan pada buku puisi Akheiron. Hasil yang didapat dari analisis tersebut adalah Puisi-puisi yang telah dianalisis, yakni "Jika Kau Izinkan," "Remuk," dan "Rigen," mengeksplorasi tema krisis emosional dan kesehatan mental pada masa-masa tertentu, khususnya di usia 20-25 tahun. Analisis mencakup fakta kemanusiaan dan fakta sosial pada setiap puisi.