Masalah makan pada balita seringkali menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya balita stunting. Ibu balita menjadi penentu keberhasilan praktek pemberian makan balita. Sedangkan kader posyandu merupakan penggerak masyarakat yang turut ambil bagian dalam mentransfer informasi terkait gizi dan kesehatan dalam mendukung tumbuh kembang balita. Sehingga pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan kemampuan kader dalam mendeteksi gangguan tumbuh kembang pada balita yang mengarah pada kondisi stunting dan juga peningkatan kemampuan ibu balita dalam menyiapkan makanan balita stunting sehingga berdampak pada pertambahan tinggi dan berat badan. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader posyandu yang masuk kategori baik dalam mendeteksi gangguan tumbuh kembang baik dari segi antropometri atau penggunaan form skrining (KPSP). Selain itu terjadi peningkatan peningkatan keterampilan Ibu balita dalam menyiapkan makan sehingga nafsu makan anak membaik. Nafsu makan yang membaik menyebabkan peningkatan berat badan dan tinggi badan balita dengan rerata peningkatan berat badan selama 1 bulan sebesar 420 gram dan pertambahan tinggi badan sebesar 1,88 cm. Program pengabdian masyarakat pendampingan pada keluarga balita stunting yaitu menjadi salah satu terobosan baru dalam penentuan strategi yang efektif dan terintegrasi, berbasis masyarakat untuk menurunkan resiko stunting.