Wireless Power Transfer (WPT) adalah metode transmisi energi melalui medan magnet tanpa menggunakan koneksi fisik (Song et al., 2021). Penelitian ini berfokus pada efisiensi rangkaian WPT dengan mempertimbangkan variabel-variabel seperti frekuensi catu daya, induktansi kapasitor dan kumparan, serta koefisien kopling (K) (Zhong et al., 2020). Menurut (Adli, 2022), mengemukakan perlunya penggunaan mikrokontroler dan MOSFET H-bridge untuk frekuensi di atas 130 kHz. Pada penelitian ini, kami merancang sistem yang menargetkan frekuensi di atas 130 kHz menggunakan pengontrol H-bridge dan peningkatan volt peak-to-peak (Vpp) PWM. Hasil pengujian menunjukkan kenaikan tegangan sekitar 11-15V pada keluaran H-bridge, perubahan sinyal yang melewati gerbang NOT IC ls7404 dan H-bridge, serta nilai delay masing-masing sebesar 274 ns hingga 294 ns. Saat mentransmisikan daya, daya maksimum mencapai sekitar 85 mW pada resonansi 100 kHz, sekitar 250 mW pada 200 kHz, dan sekitar 58 mW pada 600 kHz, tetapi dengan noise yang cukup besar. Frekuensi tinggi menyebabkan fluks magnet lebih kuat akibat skin effect (Yang & Liang, 2018).