This study aims to examine the effect of Work Family Conflict (WFC) and job stress on psychological well-being with Work Life Balance (WLB) as a mediating variable among female employees of Bank X in the Pemalang work area. The research employed a quantitative method with an explanatory approach. The sample consisted of 45 female employees selected using purposive sampling. Data were collected through questionnaires and interviews, and analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with SmartPLS. The results showed that WFC and job stress negatively affect psychological well-being. Moreover, WLB significantly mediates the relationship between WFC and job stress on psychological well-being. The study concludes that work-life balance plays a crucial role in maintaining mental health among women facing dual roles. The findings suggest that banking organizations should offer flexible working conditions and social support to mitigate the adverse effects of work-family conflict and job stress. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Work Family Conflict (WFC) dan stres kerja terhadap psychological well-being dengan Work Life Balance (WLB) sebagai variabel intervening pada karyawati Bank X wilayah kerja Pemalang. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan explanatory. Sampel penelitian ini terdiri dari 45 karyawati yang diambil melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara, serta dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa WFC dan stres kerja berpengaruh negatif terhadap psychological well-being. WLB terbukti memediasi secara signifikan hubungan antara WFC dan stres kerja terhadap psychological well-being. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keseimbangan kehidupan kerja memegang peran penting dalam menjaga kesehatan mental karyawati yang menghadapi peran ganda. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya organisasi perbankan memberikan fleksibilitas kerja dan dukungan sosial guna mengurangi dampak negatif konflik kerja-keluarga dan stres kerja.