Halusinasi merupakan gangguan persepsi yang mengakibatkan individu mendengar, melihat, mencium ataupun merasakan suatu hal yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi bisa dialami pada salah satu atau kelima pancaindera manusia. Pasien dengan halusinasi memperoleh respon terkait lingkungan mereka tanpa adanya obyek rangsangan yang nyata. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Terapi Okupasi Dengan Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi di Rsud DR Soerojo Magelang. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus deskriptif terhadap satu pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi. Peneliti menerapkan purposive sampling melalui kriteria diantaranya: Pasien dengan gangguan halusinasi, pasien sudah kooperatif dan kesedian untuk berperan pada penelitian ini. Penelitian ini diterapkan pada 11-13 Maret 2025 di RSUD DR Soerojo Magelang dengan mengambil satu sampling pasien gangguan persepsi sensori: halusinasi. Instrument penelitian ini diterapkan melalui observasi, wawancara dan melatih melakukan terapi Okupasi. Intervensi dilakukan selama 3 hari. Hasil evalusi setelah diberikan terapi okupasi selama 3 hari didapatkan gejala halusinasi berupa berbicara sendiri dan mendengar suara Perempuan sudah tidak dirasakan lagi. Konsentrasi membaik, focus meningkat dan orientasi tempat membaik. Berdasarkan hasil pengamatan selama 3 hari, terapi okupasi efektiv agar bisa mengatasi gangguan persepsi sensori: halusinasi karena melatih focus pasien terhadap aktivitas sehri-hari dan dapat mengotrol gejala halusinasi.