Stroke adalah penyebab kedua kematian di seluruh dunia serta menyebabkan disabilitas fisik dan neurologis jangka panjang. Keparahan defisit neurologis dini adalah penentu yang paling penting dari hasil fungsional akhir pada stroke iskemik akut. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan efektivitas penggunaan sitikolin dan asam folat dalam memperbaiki disabilitas neurologis pasien stroke iskemik akut. Penelitian ini dilakukan dengan cara narrative review dan dilakukan dalam empat tahap yaitu penentuan kata kunci, kriteria inklusi dan eksklusi, seleksi literatur, dan analisis hasil. Pencarian literatur dilakukan melalui database elektronik seperti PubMed, Scopus, Science Direct, Wiley Online Library dan Springer Link. Berdasarkan review yang dilakukan diperoleh data bahwa sitikolin terbukti neuroprotektor yang aman dan efektif diberikan pra, pasca serta pengobatan stroke jangka panjang sebab mampu menurunkan disabilitias neurologis. Pada penggunaan asam folat juga cenderung terbukti efektif untuk mencegah stroke, namun biasanya dikombinasi dengan vitamin B12 atau vitamin B6. Selain itu, data terkait fungsi asam folat dalam menurunkan disabilitas neurologis pasca stroke atau sebagai pengobatan jangka panjang masih sangat terbatas.