Ketidakcukupan ASI menjadi alasan utama ibu untuk menghentikan pemberian ASI, dampak dari bayi yang tidak diberikan ASI antara lain resiko terkena penyakit dan infeksi penyakit pada bayi yang menyebabkan kematian bayi karena bayi tidak mendapatkan antibodi pada susu yaitu kolostrum, dan kurang gizi pada bayi yang akan menyebabkan dampak panjang bayi bisa stunting di kemudian hari dan penurunan kecerdasan pada otak bayi. Bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif hal ini akan meningkatkan pemberian susu formula. Faktor kegagalan dalam menyusui antara lain karena ASI tidak segera keluar setelah melahirkan atau produksi ASI yang kurang, kesulitan bayi dalam mengisap, keadaan puting susu ibu yang tidak menonjol, produksi dan pengeluaran ASI sedikit pada hari- hari pertama setelah bersalin menjadi kendala bagi ibu untuk memberikan ASI.. Tujuan dari penelitian ini yaitu diketahuinya terapi komplementer yang efektif untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Penelitian ini menggunakan metode scoping review dengan framework Arskey dan O’Malley dengan cara menelaah pustaka-pustaka terdahulu untuk mengumpulkan data-data mengenai terapi komplementer untuk meningkatkan produksi ASI. Adapun tinjauan sistematis dilakukan dengan menggunakan database online yaitu PubMed, Willey,ProQuest, serta menggunakan Grey Literature dengan menggunakan kata kunci yang telah ditentukan, kemudian artikel-artikel tersebut disaring berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian ini didapatkan 17 artikel yang memiliki kualitas baik dan relevan terhadap topik penelitian, yang menyebutkan bahwa terdapat tujuh jenis terapi komplementer yang mampu meningkatkan produksi ASI.