Sejak pertengahan 2022, krisis ekonomi global berdampak besar pada sektor industri Indonesia, terutama yang bergantung pada tenaga kerja intensif, dengan penurunan permintaan dan meningkatnya biaya produksi. Sebagai respons, banyak perusahaan mengadopsi fleksibilitas kerja untuk meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan karyawan. Penelitian ini menganalisis pengaruh fleksibilitas kerja terhadap kesejahteraan karyawan di Indonesia melalui tinjauan literatur. Hasil kajian menunjukkan bahwa fleksibilitas kerja dapat mengurangi stres, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan kesejahteraan kerja. Namun, dampaknya bervariasi, dengan beberapa studi menemukan pengaruh positif, sementara yang lain tidak. Faktor seperti manajemen stres, karakteristik individu, jenis pekerjaan, dukungan sosial, dan budaya organisasi mempengaruhi efektivitasnya. Penelitian ini menyarankan perusahaan untuk merancang kebijakan fleksibilitas yang seimbang dan terus mengevaluasi dampaknya terhadap karyawan.