Penelitian ini mengkaji penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) yang diintegrasikan dengan pendekatan Culturally Responsive Pedagogy (CRP) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V MI Takhassus Darul Ulum Ngaliyan. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus yang mencakup empat tahapan utama seperti perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan pada kemampuan berpikir kritis siswa, seperti bertanya, mengobservasi, dan menentukan tindakan. Pada siklus II, 95% siswa mencapai kategori baik dan sangat baik. Pendekatan ini relevan dengan konteks budaya siswa, ditunjang penggunaan media interaktif seperti video dan permainan edukatif yang meningkatkan keterlibatan siswa. Penerapan PBL dan CRP memungkinkan pembelajaran yang lebih inklusif dan bermakna, menanamkan nilai-nilai norma dan budaya secara mendalam. Studi ini berimplikasi pada pentingnya pengembangan materi berbasis teknologi serta adaptasi budaya dalam pendidikan Pancasila.