Kelekatan merupakan hubungan emosional yang dibangun oleh individu dengan figur kelekatannya yang mampu memberikannya rasa aman dan nyaman. Salah satu jenis kelekatan yaitu kelekatan yang aman. Pola kelekatan ini menggambarkan keterikatan di mana seorang anak merasa nyaman dengan kehadiran pengasuh mereka, umumnya orangtua. Kelekatan yang aman dipandang penting dalam perkembangan karena berdampak panjang bagi individu. Dengan adanya rasa aman yang dimiliki individu, dapat membantu individu tersebut dalam penyesuaian diri di lingkungan sosialnya. Pada masa remaja, individu mengalami fase perkembangan yang krusial. Selama periode ini, remaja mengalami krisis identitas, dimana remaja akan berusaha untuk menemukan siapa dirinya yang sebenarnya. Dalam hal ini, kelekatan antara orangtua-remaja menjadi hal penting yang dapat membantu remaja melewati fase krusial ini. Kajian literatur ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai dampak kelekatan aman antara orangtua-remaja bagi remaja itu sendiri. Kajian literatur dilakukan terhadap 10 penelitian dengan subjek remaja yang berada di jenjang SMP hingga perguruan tinggi. Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa kelekatan aman memiliki dampak positif bagi remaja berupa coping adaptif, regulasi emosi, rendahnya ketidakpuasan bentuk tubuh, self-esteem, penyesuaian diri, perilaku prososial, kontrol diri, penurunan perilaku kenakalan remaja, self-efficacy akademik, serta hasil belajar.