Kurikulum Merdeka telah menjadi titik fokus baru dalam sistem pendidikan Indonesia dan menimbulkan tantangan signifikan bagi para guru terkhusus di tingkat Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kesiapan dan hambatan yang dihadapi oleh guru di SD Negeri Plaosan 1 dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa angket, dan wawancara. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan mengacu pada kriteria penilaian ideal. Sampel penelitian terdiri dari guru kelas, guru olahraga, dan guru agama yang berjumlah 10 orang dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil temuan menyatakan bahwa rata-rata dari kesiapan guru dalam penerapan Kurikulum Merdeka adalah 81.41 (sangat baik) sedangkan rata-rata dari hambatan guru dalam penerapan Kurikulum Merdeka adalah 70.48 (baik). Dalam hal ini, guru sudah dikatakan siap dalam menerapkan Kurikulum Merdeka namun setiap guru mengalami hambatan yang berbeda-beda dalam praktiknya. Kurikulum Merdeka dapat dijadikan salah satu solusi terbaik dalam meningkatkan pendidikan dengan melibatkan kerjasama yang baik antara pemangku kebijakan, peningkatan keterampilan guru dalam merencanakan dan menyusun perangkat pembelajaran dan pelaksanaan asesmen, serta penyediaan fasilitas yang memadai.