Penelitian ini menganalisis perbandingan tingkat konsumsi antara masyarakat perkotaan dan pedesaan di Indonesia. Pola konsumsi merupakan indikator penting dalam memahami kondisi sosial-ekonomi masyarakat, terutama dalam konteks negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki disparitas geografis dan ekonomi yang signifikan. Dengan menggunakan data dari survei nasional, penelitian ini menemukan bahwa masyarakat perkotaan memiliki tingkat konsumsi yang lebih tinggi terutama dalam kategori non-esensial seperti transportasi, pendidikan, dan barang konsumsi modern. Faktor utama yang memengaruhi perbedaan ini adalah tingkat pendapatan, akses infrastruktur, dan gaya hidup. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat pedesaan cenderung mengalokasikan pengeluaran untuk kebutuhan dasar seperti pangan, sementara masyarakat perkotaan lebih terpengaruh oleh modernitas dan globalisasi dalam pola konsumsinya. Kesenjangan tingkat konsumsi antara perkotaan dan pedesaan mencerminkan adanya ketidaksetaraan ekonomi yang perlu diatasi melalui kebijakan yang lebih inklusif. Penelitian ini merekomendasikan intervensi kebijakan dalam bentuk peningkatan akses infrastruktur dan program pemberdayaan ekonomi pedesaan guna mengurangi kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.