Penelitian ini menganalisis pengaruh kualitas tidur dan faktor sosio-ekonomi terhadap gejala depresi sebagai indikator kesehatan mental di Indonesia. Data penelitian bersumber dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2014, dengan 3.635 responden. Variabel yang dianalisis meliputi kualitas tidur, usia, pendidikan, status pekerjaan, pengeluaran, tempat tinggal, serta gaya hidup. Analisis menggunakan regresi logistik untuk mengukur pengaruh setiap variabel terhadap gejala depresi. Hasil penelitian menunjukkan kualitas tidur buruk selama seminggu terakhir berpengaruh signifikan terhadap peningkatan gejala depresi dalam periode yang sama. Faktor sosio-ekonomi, seperti pendidikan yang lebih tinggi dan usia yang lebih tua, berhubungan dengan penurunan gejala depresi. Penelitian ini menyarankan intervensi kesehatan yang mempertimbangkan faktor tidur dan sosio-ekonomi untuk mengurangi gejala depresi di masyarakat.