Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Sangkareang Mataram

VARIASI RADIAL SIFAT FISIKA KAYU NANGKA (Artocarphusheterophyllus) YANG BERASAL DARI DESA SESAOT KABUPATEN LOMBOK BARAT Dwi Sukma Rini; I Wayan Swastana; Arna Diansyah
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 5 No. 2 (2019): Juni 2019
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kayu nangka merupakan salah kayu yang dimanfaatkan sebagai bahan baku industri mebel dan kerajinan. Setelah masa produktifitas buah menurun, biasanya pohon ini akan ditebang dan dilakukan peremajaan. Kayu nangka banyak diminati karena mudah dalam pengolahan dan memiliki warna yang khas, yaitu kuning keemasan. Meskipun kayu nangka telah dikenal dan dimanfaatkan secara luas, namun informasi terkait sifat kayu nangka masih terbatas. Selain itu, sifat kayu juga ditentukan oleh kondisi lingkungan tempat tumbuh, sehingga data terkait sifat kayu yang berasal dari lokasi yang berbeda sangat dibutuhkan untuk menentukan kesesuaian dalam penggunaan akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisika kayu nangka yang yang berasal dari daerah Sesaot, Kabupaten Lombok Barat pada arah radial batang, dan pengaruh kedudukan radial terhadap sifat fisikanya. Metode penelitian menggunakan metode ekprimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial. Berdasarkan hasil penelitian, variasi arah radial kayu nangka berpengaruh terhadap nilai kadar air kering udara, kadar air segar dan penyusutan tangensial dari kondisi segar ke kering udara. Rata-rata nilai kadar air segar dan kering udara kayu nangka pada arah radial adalah 98,45% dan 11,57%, berat jenis segar, kering udara dan kering tanur adalah 0,55, 0,57 dan 0,61. Penyusutan dari kondisi segar ke kering udara pada arah L, T dan R adalah 0,14%, 1,53% dan 0,80%. Penyusutan dari kondisi segar ke kering tanur pada arah L, T dan R adalah 0,42%, 5,10% dan 2,40%. Sementara nilai pengembangan dari kondisi kering udara ke kondisi basah secara berurutan adalah 0,42%, 1,67% dan 1,11%.
IDENTIFIKASI JENIS BAMBU DIKAWASAN HKM DESA AIK BUAL Febriana Tri Wulandari; Irwan Mahakam Lesmono Aji; Dwi Sukma Rini
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 4 No. 4 (2018): Desember 2018
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bambu dikenal oleh masyarakat memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan, antara lain batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut. Salah satu kawasaan yang menghasilkan bambu di Nusa Tenggara Barat adalah HKM desa Aik Bual. Informasi identifkasi bambu penting untuk mengetahui karateristik bambu pada kawasan tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis bambu dikawasan HKM desa Aik Bual. Data identifikasi jenis diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi HKM desa Aik Bual khususnya dan masyarakat pada umumnya sebagai pengguna bambu agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dan ekperimen.Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai dengan September 2018 di HKM Desa Aik Bual, Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan jenis bambu yang terdapat di kawasan HKM desa Aik Bual sebanyak empat jenis yaitu :(1).bambu Tali (Gigantochloa apus), bambu petung (Dendrocalamus asper Backer), bambu ampel (Bambusa vulgaris Scharder ex Wendland) dan bambu galah (Gigantochloa atter (Hassk) Kurz ex Munro. Keempat jenis bambu dikawasan HKM desa Aik Bual tersebut tersebar merata dibantaran atau pinggir sungai dan hanya sedikit terdapat dikawasan kebun masyarakat. (2).Jumlah rumpun terbanyak pada bambu tali dan yang terendah pada bambu ampel. Sedangkan untuk jumlah batang bambu per rumpun yang paling banyak pada bambu tali dan terendah pada bambu petung.
ANALISIS KIMIA TIGA TANAMAN OBAT DIKAWASAN KHUSUS SENARU Febriana Tri Wulandari; Irwan Mahakam Lesmono Aji; Dwi Sukma Rini
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 4 No. 1 (2018): Maret 2018
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai jenis-jenis HHBK dikawasan Senaru telah dilakukan pada tahun 2014. HHBK yang ditemukan di KHDTK Senaru sekitar 36 jenis yang berasal dari 13 famili, diantaranya: famili Apocynaceae, Arecaceae, Clusiaciae, compositae, ebenaceae, euphorbiaceae, fabaceae, meliaceae, moraceae, myrtaceae, orchidaceae, piperaceae, rosaceae, dan rubiaceae. HHBK tanaman obat di KHDTK Senaru sebanyak 13 jenis. Tanaman obat telah banyak digunakan oleh masyarakat sekitar hutan untuk mengobati berbagai penyakit.Tiga tanaman obat yang terdapat di KHDTK Senaru adalah daun panggal buaya (Zanthoxyllum rhetsa Roxburgh (DC)), daun rajumas (Duabanga moluccana) dan daun sengon (Paraserianthes falcataria (L )) . Ketiga jenis daun tersebut mengandung vitamin A, E, C dan berfungsi sebagai obat kanker. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti akan menganalisis kandungan kimia yang terdapat pada tanaman obat tersebut sehingga dapat menjadi sumber informasi bagi KHDTK Senaru khususnya dan masyarakat pada umumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan kimia 3 tanaman obatyaitu daun panggal buaya (Zanthoxyllum rhetsa Roxburgh (DC)), rajumas (Duabanga moluccana) dan sengon (Paraserianthes falcataria (L )). Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu menyajikan suatu gambaran terperinci atas suatu situasi khusus (Silalahi,2009). Sumber data diperoleh dari hasil analisis kimia yang dilaksanakan di laboratorium BPTHHBK. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai skrining bioaktivitas antioksidan pada tiga jenis tanaman kehutanan maka dapat disimpulkan bahwa dari tiga tanaman yang diuji, tedapat bioaktivitas berupa aktivitas antioksidan yang berperan mengatasi kerusakan akibat radikal bebas dalam tubuh, hasil menunjukan bahwa daun tanaman rajumas (Duabanga molucanna) dan panggal buaya ((Zanthoxyllum rhetsa Roxburgh (DC)) memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, namun untuk jenis tanaman sengon (Paraserianthes falcataria) memiliki aktivitas antioksidan rendah
STUDI JENIS DAN SEBARAN BAMBU DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) SENARU Dwi Sukma Rini; Febriana Tri Wulandari; Irwan Mahakam Lesmono Aji
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 3 No. 4 (2017): Desember 2017
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman bambu tumbuh secara alami dan berumpun di kawasan hutan Indonesia, tak terkecuali di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, pemanfaatan bambu di daerah ini cukup tinggi. Disisi lain pengetahuan masyarakat tentang jenis, sifat, dan kualitas bambu masih sangat terbatas, padahal hal ini berperan penting dalam kesesuaian pemilihan jenis untuk pemanfaatan lebih lanjut. Selain jenis bambu, perbedaan tempat tumbuh juga dapat mempengaruhi kualitas dari bambu dengan jenis yang sama. Penelitian karakteristik dan jenis bambu ini dilakukan untuk mengetahui dengan jelas morfologi dan sifat fisika setiap jenis bambu yang tumbuh di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Senaru, karena belum ada data tentang jenis dan kualitas bambu yang terukur di daerah ini. Penelitian ini meliputi : inventarisasi jenis dan sebaran bambu dengan metode survei; pengamatan morfologi bambu dan pembuatan herbarium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di KHDTK Senaru ditemukan 6 jenis bambu, yaitu bambu Ampel (Bambusa vulgaris Schrad. ex J.C), Santong (Gigantochloa atter (Hassk.) Kurz ), kuning (Bambusa vulgaris var. striata), tali (Gigantolochloa apus Kurz.), petung (Dendrocalamus asper (Schult. f.) Backer ex Heyne) dan Bilis (Schizostachyumlima (Blanco)Merr).