Pranajaya, R
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)

The Relationship Of Knowledge With Students Attitude And Behavior Regarding Free Sex Putriana, Yeyen; Risneni, Risneni; Pranajaya, R
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 11 (2024): Volume 10 No.11 November 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i11.18249

Abstract

Latar belakang banjirnya imformasi mengenai seks bebas melalui media online via smarthandphone, berdampak pada lemahnya pemahaman mahasiswa  mengenai pendidikan seksual yang benar.  Imformasi yang kurang tepat tentang seks bebas dapat menyebabkan mahasiswa  berprilaku ke arah seks bebas. Banyak mahasiswa  melakukan seks bebas karena penasaran atau rasa ingin tahu tentang seks. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa hubungan pengetahuan dengan sikap dan prilaku remaja tentang seks bebas .Metode :Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional . Tempat penelitian di Poltekkes Tanjungkarang jurusan  kebidanan semester 1. Jumlah populasi  148 responden. Dengan menggunakan tehnik sampling purposive  ditentukan sejumlah 49 sampel. Variabel independent penelitian ini adalah pengetahuan mahasiswa tentang seks bebas .Variabel dependen adalah sikap dan prilaku seks . penelitian di laksanakan pada bulan oktober 2024. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner . Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat chisquare.Hasil penelitian di peroleh 23 responden  (46,9%) memiliki pengetahuan yang baik terhadap seks bebas dan 28 responden (53%)  pengetahuan dalam tingkat cukup . Dari 49  responden memiliki sikap  negative  terhadap seks bebas ada 31 (63,1%) dan 18 (36,6%) responden memiliki prilaku positif dalam seks bebas . dalam perilaku pacaran  terdapat  responden yang berpacaran  10 (20,4%) dan ada 39 (79,6%) yang tidak pacaran. hasil perhitungan dengan uji statistic  chi square hubungan pengetahuan dengan sikap  diperoleh p = value 0,009 < 0,05 ( signifikan 5%) dan hasil perhitungan hubungan pengetahuan dengan prilaku seks bebas diperoleh p = value  0,483.Kesimpulan terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja tentang seks bebas. Tidak terdapat hubungan pengetahuan dengan prilaku seks bebasSaran peningkatan kesadaran mahasiswa tentang seks bebas melalui edukasi dan paparan informasi yang berkaitan dengan bahaya seks bebas. Dan peningkatan kegiatan ekstrakurikuler  untuk mengisi waktu luang yang lebih baik. Kata kunci : mahasiswa, pengetahuan, sikap, seks bebas,  ABSTRACT The background to the flood of information regarding free sex through online media via smartphones has an impact on students' weak understanding of correct sexual education.  Inappropriate information about free sex can cause students to behave towards free sex. Many students engage in casual sex because they are curious or curious about sex. The aim of this research is to analyze the relationship between knowledge and teenagers' attitudes and behavior regarding free sex.Method: This research uses a correlation design with a cross sectional approach. The research location was at the Tanjungkarang Health Polytechnic majoring in midwifery semester 1. Total population was 148 respondents. By using purposive sampling technique, 49 samples were determined. The independent variable of this research is students' knowledge about casual sex. The dependent variable is sexual attitudes and behavior. The research was carried out in October 2024. Data was collected using a questionnaire. Data analysis used univariate and bivariate chisquare analysis.The research results showed that 23 respondents (46.9%) had good knowledge of free sex and 28 respondents (53%) had sufficient knowledge. Of the 49 respondents who had negative attitudes towards free sex, 31 (63.1%) and 18 (36.6%) respondents had positive attitudes towards free sex. In terms of dating behavior, there were 10 respondents (20.4%) who were dating and 39 (79.6%) who were not dating. the results of calculations using the chi square statistical test of the relationship between knowledge and attitudes obtained p = value 0.009 < 0.05 (significant 5%) and the results of calculating the relationship between knowledge and casual sexual behavior obtained p = value 0.483.The conclusion is that there is a relationship between knowledge and teenagers' attitudes about free sex. There is no relationship between knowledge and casual sexual behaviourSuggestions for increasing student awareness about free sex through education and exposure to information related to the dangers of free sex. And increasing extracurricular activities to fill free time better. Key words: Attitudes, behavior, free sex, knowledge, student
The Relationship Between Husband's Support And Anxiety Levels In Pregnant Women Primigravida Facing Childbirth Erisy, Zahra Berliana; Putriana, Yeyen; Risneni, Risneni; Pranajaya, R
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 12 (2024): Volume 10 No.12 Desember 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i12.18594

Abstract

Di Indonesia ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan ada sebanyak 107.000.000 orang (28,7%). Sedangkan ibu hamil yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan 355.873 orang (52,3%). Maka dari itu salah satu yang harus dipersiapkan ibu menjelang persalinan adalah hindari kepanikan dan ketakutan dan bersikap tenang, serta meminta dukungan dari orang-orang terdekat. Dalam hal ini dukungan suami akan memberikan rasa senang, aman, rasa puas, dan rasa nyaman yang membuat ibu hamil akan merasa mendapatkan support sistem secara emosional dan mempengaruhi ketenangan jiwanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida menghadapi persalinan di PMB kecamatan tegineneng.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Dilakukan pada bulan Maret – April 2024 di 8 PMB kecamatan tegineneng, penelitian ini menggunakan tehnik total sampling dimana jumlah populasi sama dengan jumlah sampel yaitu 48 responden. Pengambilan data dengan kuesioner dukungan suami (skala likert) dan kuesioner tingkat kecemasan (T-Mas). Analisis data menggunakan uji Chi Square (p<0.05) untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida menghadapi persalinan di PMB kecamatan tegineneng.Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden tidak mendukung dan mendapat kecemasan sebanyak 30 responden (62.5%) sedangkan yang mendukung dan tidak mengalami kecemasan sebanyak 18 responden (37.5%). Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida menghadapi persalinan di PMB Kecamatan Tegineneng. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk para suami memberikan dukungan kepada ibu untuk mengurangi tingkat kecemasan pada ibu hamil primigravida menghadapi persalinan. Kata kunci : Dukungan Suami, Tingkat Kecemasan, Primigravida ABTRACTIn Indonesia, there are 107,000,000 pregnant women who experience anxiety in the face of childbirth (28.7%). While pregnant women who experienced anxiety in the face of childbirth 355,873 people (52.3%). Therefore, one of the things that must be prepared by mothers before labor is to avoid panic and fear and be calm, and ask for support from the closest people. In this case, the support of the husband will provide a sense of pleasure, security, satisfaction, and a sense of comfort that makes pregnant women feel emotionally supported and affects the peace of their soul. The purpose of this study was to determine the relationship between husband support and the level of anxiety of primigravida pregnant women facing childbirth in PMB tegineneng sub-district.This research is a quantitative research with a cross sectional approach. Conducted in March – April 2024 in 8 PMBs of tegineneng sub-district, this study uses total sampling techniques where the population is equal to the number of samples, namely 48 respondents. Data collection with husband support questionnaire (Likert scale) and anxiety level questionnaire (T-Mas). Data analysis using Chi Square test (p<0.05) to determine the relationship between husband support and anxiety levels in primigravida pregnant women facing childbirth in PMB tegineneng sub-district.The results of the study found that the majority of respondents did not support and received anxiety as many as 30 respondents (62.5%) while those who supported and did not experience anxiety as many as 18 respondents (37.5%). It can be concluded that there is a relationship between husband support and the level of anxiety in primigravida pregnant women facing childbirth in PMB, Tegineneng District. Based on the results of this study, it is recommended for husbands to provide support to mothers to reduce the level of anxiety in primigravida pregnant women facing childbirth.Keywords : Husband’s Support, Anxiety Level, Primigravida
The Effect of Murottal Therapy on Physiological Adaptations to the Weight of LBW Babies within 10 Days of Birth Putriana, Yeyen; Pranajaya, R; Risneni, Risneni
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 3 (2025): Volume 11 No 3 Maret 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i3.19873

Abstract

ABSTRACT Infant morbidity and mortality rates are influenced by various factors, including the circumstances at birth, in this case babies born with low birth weight or LBW. One of the causes of infant mortality is Low Birth Weight (LBW). The LBW figure in 2020 is 44,000 cases. Low birth weight (LBW) babies are one of the main causes of newborn deaths. If a baby weighs less than 2,500 grams (2.5 kilograms), they are considered to have a low birth weight.Even though infancy is an important period for preventing stunting. An important period in preventing stunting is the 1000th birth period, after the baby is born this is a critical period because the baby undergoes an adaptation process to life outside the uterus. This adaptation causes a decrease in the baby's weight of up to 10% in the first 10 days of the baby's life. Previous research on the effect of murotal therapy on the body weight and body temperature of LBW babies resulted in an increase in body weight and stability of the body temperature of LBW babies within 3 days of treatment at the hospital.The aim of the research was to determine the effect of murottal therapy on the baby's weight during the 10-day adaptation period of birth. Method: quasi-experimental research with one group pre-test and post-test. The intervention given was that respondents were exposed to murotal therapy for 30-60 minutes once a day in the morning for 10 days, then the baby's weight was weighed before and after murottal therapy.  The research population was all LBW babies in the perinatology room at Adadi Tjokrodipo Regional Hospital in 2024. Sample technique used purposive sampling technique.  Data analysis used univariate and bivariate independent T tests.Results: showed that there was a difference in the weight of bbw babies before murottal therapy and after murottal therapy with a v palue of 0.000.Conclusion ; There is an influence on the weight of LBW babies during the 10 day birth adaptation period with Murotttal therapy intervention with no weight loss.Suggestion: Murottal therapy can be given to LBW babies within 10 days of birth to prevent weight loss as a result of physiological adaptation. Keywords : LBW Murottal, Physiological,  ABSTRAK : PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP ADAPTASI FISIOLOGIS TERHADAP BERAT BADAN BAYI BBLR DALAM 10 HARI LAHIR Angka kesakitan dan kematian bayi dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya  keadaan saat dilahirkan dalam hal ini bayi lahir dalam keadaan berat badan yang rendah atau BBLR . Salah satu sebab kematian bayi adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)  .Angka BBLR pada tahun 2020 adalah 44.000 kasus. Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab utama kematian bayi baru lahir. Jika bayi memiliki berat badan kurang dari 2.500 gram (2,5 kilogram), mereka dianggap memiliki berat badan lahir rendah . Padahal masa bayi merupakan masa penting untuk pencegahan stunting. Masa penting dalam pencegahan stunting adalah masa 1000 kelahiran, setelah bayi lahir adalah masa genting karena bayi mengalami proses adaftasi terhadap kehidupan di luar uterus. Adanya adaftasi tersebut menyebabkan penurunan berat badan bayi hingga 10 % dalam 10 hari pertama kehidupan bayi. Penelitian terdahulu tentang pengaruh therapi murotal terhadap berat badan suhu tubuh bayi BBLR mendapatkan hasil adanya peningkatan berat badan dan stabilitas suhu tubuh bayi BBLR dalam masa 3 hari perawatan di RS .Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui pengaruh terapi murottal terhadap berat badan  bayi dalam masa adaftasi 10 hari kelahiran. Metode : penelitian quasi eksperimen  dengan one grup pre tes dan post tes. Intervensi yang diberikan adalah responden diperdengarkan terapi murotal selama 30-60 menit  sekali sehari pada waktu pagi hari  selama 10 hari kemudian berat badan bayi ditimbang sebelum dan setelah dilakukan therapi murottal.  Populasi penelitian adalah seluruh bayi BBLR yang ada di ruang perinatology di RSUD Adadi Tjokrodipo pada tahun 2024.  Tehnik Sampel menggunakan tehnik purposive sampling.  Analisis data menggunakan univariat dan bivariat uji T independent.Hasil : menunjukkan ada perbedaan berat badan bayi bblr sebelum therapi murottal dengan setelah therapi murottal dengan v palue 0,000.Kesimpulan ; terdapat pengaruh berat badan bayi BBLR dalam masa adaftasi 10 hari kelahiran dengan intervensi therapi murotttal dengan tidak ada penurunan berat badanSaran : pemberian therapi murottal dapat diberikan kepada bayi BBLR dalam masa 10 hari kelahiran untuk mencegah terjadi penurunan  berat badan sebagai akibat adaftasi fisiologis Kata Kunci : BBLR,Murottal, Fisiologis 
Implementation Of Interprofessional- Colaboration (IPC) In The Community Health Center Regarding Exclusive Breastfeeding On Mothers' Knowledge, Attitudes And Exclusive Breastfeeding Achievements Putriana, Yeyen; Pranajaya, R; Risneni, Risneni
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 11, No 9 (2025): Volume 11 Nomor 9 September 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v11i9.22559

Abstract

Pemberian ASI eklusif dan menyusu selama minimal 2 tahun membutuhkan pengetahuan dan sikap yang positif bagi ibu. Puskesmas sebagai bagian dari pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan capaian ASI melalui salah satunya kegiatan kelas ibu. Kelas ibu dapat dimanfaatkan untuk menerapkan interprofesional colaborasi (IPC)  antara bidan, petugas imunisasi dan gizi untuk memberikan pendampingan selama menyusui.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penerapan IPC bagian KIA, Imunisasi  dan Gizi tentang asi eklusif terhadap pengetahuan, sikap dan capaian asi eklusif di Puskesmas Kemiling Kota Bandar Lampung tahun 2024 .Metode penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan one group pre dan post test. Populasi penelitian seluruh ibu menyusui yang datang ke Puskesmas Kemiling. Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling dan menggunakan kriteria eklusi dan inklusi. Hasil perhitungan rumus Lemeshow didapatkan 30 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Media pendampingan menggunakan booklet . Analisi data menggunakan analisis univariat dan bivariat uji T dependen.Hasil penelitian di dapatkan terdapat peningkatan pengetahuan ibu sebelum dan setelah intervensi dengan V palue 0,0001 terdapat peningkatan sikap ibu sebelum dan setelah intervensi dengan V- palue 0,0002, terdapat peningkatan cakupan asi eklusif sebesar 93%. Kesimpulan penerapan IPC  untuk meningkatkan  pengetahuan, sikap dan capaian asi eklusif . Saran kepada  Puskesmas secara kontinue memberikan pendampingan di kelas ibu untuk meningkatkan cakupan asi dan menyusu selama 2 tahun . Kata Kunci ; ASI eklusif, Capaian, IPC, Pengetahuan, Sikap, ABSTRACT Exclusive breastfeeding and breastfeeding for at least two years require knowledge and a positive attitude from mothers. Community health centers, as part of the government, are obligated to improve breastfeeding outcomes through activities such as mothers' classes. These classes can be used to implement interprofessional collaboration (IPC) between midwives, immunization officers, and nutritionists to provide support during breastfeeding.The purpose of this study was to determine the effectiveness of the implementation of the IPC section of KIA, Immunization and Nutrition regarding exclusive breastfeeding on knowledge, attitudes and achievements of exclusive breastfeeding at the Kemiling Community Health Center, Bandar Lampung City in 2024.This research method is a quasi-experimental study with one group pre- and post-test. The study population was all breastfeeding mothers who came to the Kemiling Community Health Center. The sample was taken using purposive sampling and using exclusion and inclusion criteria. The results of the Lemeshow formula calculation obtained 30 respondents. The measurement instrument used was a questionnaire. The mentoring media used a booklet. Data analysis used univariate and bivariate analysis of the dependent T test.The results of the study showed an increase in maternal knowledge before and after intervention with V-palue 0.0001, there was an increase in maternal attitudes before and after intervention with V-palue 0.0002, there was an increase in exclusive breastfeeding coverage by 93%. The conclusion of the application of IPC to improve knowledge, attitudes and achievements of exclusive breastfeeding. Suggestions to the Community Health Center continuously provide assistance in mother's classes to increase the coverage of breast milk and breastfeeding for 2 years. Keywords: Exclusive breastfeeding, Achievement, IPC, Knowledge, Attitude
The effectiveness of implementing Interprofessional Collaboration (IPC) in Community Health Centers regarding exclusive breastfeeding on knowledge, attitudes of mothers and achievements of exclusive breastfeeding Putriana, Yeyen; Risneni, Risneni; Pranajaya, R; Indrasari, Nelly
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 6 (2024): Volume 10,No.6 Juni 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i6.15623

Abstract

Permasalahan kesehatan ibu dan anak saat ini yang menjadi fokus program pemerintah adalah masalah stunting. Stunting adalah suatu kondisi gagal tumbuh pada anak balita . Angka kejadian stunting di Indonesia pada tahun 2021 masih berada di 24,4 % (Pusdatin, 2021). Banyak faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting.   Salah satunya adalah pemberian asi eklusif pada bayi 0-6 bulan. Asi ekslusif adalah dibutuhkan oleh bayi karena sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (S Novianita, 2022). Bayi yang mendapatkan asi eklusif mempunyai risiko lebih rendah terjadinya stunting (Sumiyati 2022)Pemberian ASI ekslusif telah diprogram oleh pemerintah sejak tahun 2012 namun keberhasilan untuk pencapaian asi ekslusif berjalan lambat. Pada tahun 2021 pencapaian asi eklusif baru mencapai 71,58% untuk negara Indonesia, dan khusus untuk propinsi Lampung asi eklusif mencapai 74,93% pada tahun 2021 (Badan Pusat Statistik, 2022)  . Usaha untuk mencapai target pencapaian asi eklsusif banyak program pemerintah yang dilaksanakan di Puskesmas salah satunya dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada ibu hamil di kelas ibu hamil . Akan tetapi penyuluhan penyuluhan tersebut hanya terbatas pada bagian KIA . Setelah bayi lahir dan seterusnya ibu jarang berkontak dengan KIA untuk konsultasi permasalahan seputar asi setelah bayi lahir. Ibu dan bayi banyak berkontak dengan petugas kesehatan di puskesmas hanya untuk mendapatkan suntikan imunisasi dasar.  Akibatnya terjadi kegagalan pemberian asi ekslusif pada bayi karena adanya permasalahan-permasalahan yang tidak teratasi dalam masa menyusui. Idealnya adanya kerjasama antara bagian profesional dari bagian imunisasi ke bagian KIA agar dapat merujuk ibu dan bayi yang mengalami permasalahan seputar asi (asi sedikit, putting susu lecet dan sebagainya)Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan interprofesional colaboration practice terhadap capaian asi ekslusif. Metode Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan one group pretest dan posttest. Populasi penelitian adalah ibu menyusui dengan usia bayi 1 bulan. Besar sample ditentukan dengan purposive random sampling. Intervensi berupa edukasi dan pendampingan tentang asi eklusif. Data dianalisis menggunakan univarat dan bivariat chi quadratHasil : terdapat peningkatan  pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan setelah mengikuti IPC  dan terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap capaian asi eklusivKesimpulan :  IPC bagian KIA dan Imunisasi  dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan capain asi eklusivSaran : puskesmas dapat menerapkan IPC antara bagian KIA  dan Imunisasi untuk meningkatkan capaian asi eklusisiv   Abstrac Background: The current maternal and child health problem that is the focus of government programs is stunting. Stunting is a condition of failure to thrive in children under five. The incidence of stunting in Indonesia in 2021 will still be at 24.4% (RI, 2020). Many factors are related to the incidence of stunting.   One of them is exclusive breastfeedingg for babies 0-6 months. Exclusive breast milk is needed by babies because it is very important for the baby's growth and development (Novianita et al., 2022). Baby who receive exclusive breast milk have a lower risk of stunting (Arsin & Syafar, 2020).Exclusive breastfeeding has been programmed by the government since 2012, but success in achieving exclusive breastfeeding has been slow. In 2021, the achievement of exclusive breast milk will only reach 71.58% for Indonesia, and specifically for Lampung province, exclusive breast milk will reach 74.93% in 2021 (Statistik, 2023) one way is by providing counseling to pregnant women in pregnancy classes. However, this outreach is only limited to the KIA section. After the baby is born and so on, mothers rarely contact MCH to consult on issues regarding breast milk after the baby is born. Mothers and babies have a lot of contact with health workers at community health centers just to get basic immunization injections.  As a result, there is failure to provide exclusive breastfeeding to babies due to problems that are not resolved during breastfeeding. Ideally, there should be collaboration between professional sections from the immunization section and the MCH section so that they can refer mothers and babies who experience problems related to breast milk (little breast milk, sore nipples and so on).Purpose :  of this research is to determine the effect of implementing interprofessional collaboration practice on the achievement of exclusive breastfeeding.Methods:  The design of this research is a quasi-experiment with a one group pretest and posttest design. The research population was breastfeeding mothers with babies aged 1 month. The sample size was determined by purposive random sampling. Intervention in the form of education and assistance regarding exclusive breastfeeding. Data were analyzed using univariate and bivariate chi quadratResults: there is an increase in knowledge and attitude of mothers before and after following IPC and there is a relationship between knowledge and attitude towards access to exclusive breastfeedingConclusion : Kia section IPC and immunization at community health centers influence the achievement of exclusive breastfeeding Suggestion : Community health centers can implement IPC between the MCH and Immunization departments to increase the achievement of exclusive breastfeeding. Key word[U1] [U2]  : IPC, Maternal and Child Health, Immunization, exclusive breastfeeding [U1]Add minimal 3 maksimal 5 [U2]Pisaahkan latar belakang,tujuan,metode,kesimpulan,saranTambahkan abstrak bhs indonesia