Rai Budaya Bumiarta, Made
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN EFEK “CALL-OUT” PADA PENCIPTAAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DENGAN TEMA PENIPUAN BERBASIS DARING Widi Putra, Ida Bagus Gede; Payuyasa, I Nyoman; Rai Budaya Bumiarta, Made
CALACCITRA: JURNAL FILM DAN TELEVISI Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Calaccitra November 2024
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan efek call-out dalam menciptakan iklan layanan masyarakat yang mengangkat tema penipuan berbasis daring. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana efek call-out dapat menarik perhatian, meningkatkan estetika, memudahkan pemahaman, dan memperpendek durasi iklan. Tujuan utama kampanye ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang maraknya penipuan online. Dengan menggunakan efek call-out secara strategis, iklan ini bertujuan mendorong pemirsa agar lebih berhati-hati dalam interaksi online mereka. Kombinasi daya tarik visual dan pesan yang ringkas diharapkan tidak hanya dapat menarik perhatian tetapi juga menyampaikan pesan secara efisien. Melalui kampanye ini, tujuannya adalah membentuk masyarakat online yang lebih waspada dan selektif, sehingga ikut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman.
Mise-en-Scène as a Cinematic Narrative Device in The Earth of Mankind (Bumi Manusia, 2019): Visualizing Colonial Tension and Identity Rai Budaya Bumiarta, Made
Proceeding Bali-Bhuwana Waskita: Global Art Creativity Conference Vol. 5 (2025): Proceedings Bali-Bhuwana Waskita: Global Art Creativity Conference
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/bbwp.v5i1.627

Abstract

This article examines how mise-en-scène functions as a cinematic narrative device in The Earth of Mankind (Bumi Manusia, 2019), directed by Hanung Bramantyo and adapted from Pramoedya Ananta Toer’s seminal novel. Set in the Dutch East Indies during the early 20th century, the film visually constructs themes of colonial tension and postcolonial identity through its use of setting, costume, lighting, color, and spatial composition. By analyzing key scenes, this study reveals how mise-en-scène not only reflects the socio-political conditions of the colonial era but also shapes the viewer’s understanding of character psychology and resistance, particularly through the protagonist Minke’s transformation. The visual contrasts between European and native spaces, as well as symbolic props and body language, contribute to a layered narrative that transcends dialogue. This article argues that mise-en-scène in Bumi Manusia is integral to the storytelling process, serving as a visual language for articulating Indonesia’s colonial history and national consciousness.