M. Dwinanda Junaedi
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENINGKATKAN SELF-CONFIDENCE SANTRI SEBAGAI PEER EDUCATOR KESEHATAN REPRODUKSI Wiwik Afridah; Atik Qurrota A Yunin Al Isyrofi; Agus Aan Andriansyah; M. Dwinanda Junaedi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.37406

Abstract

Pondok pesantren Burhanul Hidayah yang berada di desa Jenggot Kecamatan Krembung Kabupaten Sidoarjo memiliki 380 santri mukim dengan jumlah perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Rentang usia santri antara 13-18 tahun. Melatih santri menjadi kader santri husada menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan utama bina pesantren yang menjadi program prodi Kesehatan Masyarakat yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Profinsi Jawa Timur. Bertujuan untuk menyiapkan santri menjadi peer educator yang terintegrasi dengan kader santri husada melalui tahapan sebagai berikut: (1) Meningkatkan pengetahuan santri mengenai kesehatan reproduksi, (2) Memberikan pemahaman pada santri tentang peran peer educator, (3) Meningkatkan kualitas intrapersonal (benefit, self-efficacy dan self-awareness) guna meningkatkan self-confidence santri, melalui tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil dari seluruh tahapan adalah 1) Meningkatkan pengetahuan santri mengenai kesehatan reproduksi, 2) Memberikan pemahaman pada santri tentang peer educator, dan 3) Meningkatkan kualitas intrapersonal (benefit, self-efficacy dan self-awareness). untuk meningkatkan self-confidence santri. Simpulan dan saran yang didapatkan adalah sebagai peer educator, santri akan memiliki kesempatan untuk memberikan edukasi awal tentang kesehatan reproduksi, serta membangun rasa percaya diri dalam mengimplementasikan keterampilan berkomunikasi antar santri. Tentu, hal ini membutuhkan enrichment secara keberlanjutan bagi kader santri untuk terus memberikan edukasi yang optimal.
EDUKASI PENCEGAHAN PRE-EKLAMPSIA DAN EKLAMPSI PADA CALON IBU HAMIL DI LINGKUNGAN PP. KHA WAHID HASYIM M. Dwinanda Junaedi; Fariska Zata Amani; Faridah Umamah; Nino Ramadhan; Nur Minarrizqi; Rosda Rodhiyana
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.38789

Abstract

Latar Belakang: Pre-eklampsia dan eklampsia merupakan komplikasi serius pada kehamilan yang berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu di Indonesia. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kejadian ini adalah rendahnya tingkat pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi dan pencegahan pre-eklampsia di kalangan masyarakat, terutama di komunitas seperti pesantren. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pencegahan pre-eklampsia dan eklampsia kepada santriwati di Pondok Pesantren Putri KHA. Wahid Hasyim, Bangil, Pasuruan. Metode: Metode yang digunakan adalah Community-based Participatory Research (CBPR) dengan sasaran sebanyak 40 santriwati. Kegiatan dimulai dengan pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta, dilanjutkan dengan penyuluhan menggunakan metode ceramah yang didukung oleh media proyektor. Setelah itu, dilakukan post-test untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan peserta. Hasil dan Pembahasan: Analisis hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pengetahuan signifikan; 45% peserta yang memiliki pengetahuan baik meningkat menjadi 67,5% setelah kegiatan penyuluhan. Hasil ini menandakan keberhasilan dalam transfer pengetahuan mengenai pencegahan pre-eklampsia dan eklampsia. Edukasi kesehatan reproduksi, terutama terkait pre-eklampsia, sangat penting bagi para santri yang nantinya akan menghadapi potensi kehamilan. Pesantren sebagai institusi pendidikan juga berperan dalam membekali santrinya dengan pengetahuan kesehatan yang menyeluruh, termasuk aspek reproduksi, guna menciptakan generasi ibu yang lebih sehat. Kesimpulan: Kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi akibat komplikasi pre-eklampsia melalui peningkatan kesadaran dan tindakan preventif di kalangan calon ibu.