Masyarakat memanfaatkan sagu hanya sebatas memanfaatkan pati yang dijadikan tepung sagu. hasil samping dalam pengolahan tanaman sagu dibedakan dalam tiga jenis yang terdiri dari kulit batang sagu, ampas sagu, dan air buangan. rendahnya protein kasar dan tingginya serat kasar menjadi permasalahan tersendiri sehingga perlu dilakukannya proses fermentasi. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk mengenai penggunaan berbagai fermentor dalam pembuatan silase ampas sagu perlu dilakukan sebagai upaya pengoptimalisasian produktivitas ternak ruminansia. Perlakuan yang diuji terdiri dari : R1 = Hijauan + Silase Ampas Sagu EM4; R2 = Hijauan + Silase Ampas Sagu SOC; R3 = Hijauan + Silase Ampas Sagu TOP. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan perbedaan fermentor tidak berpengaruh nyata terhadap warna, tekstur, dan jamur silase ampas sagu. Kata kunci: Ampas Sagu, Fermentor, Kualitas Fisik