Tablet oral disintegrasi cepat (ODT) merupakan bentuk sediaan farmasi yang semakin populer. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tiga metode pembuatan ODT yang umum digunakan, yaitu granulasi basah, granulasi kering, dan kempa langsung. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat mempengaruhi sifat fisik tablet yang dihasilkan. Metode kempa langsung menawarkan proses yang lebih sederhana dan cepat, namun keterbatasannya terletak pada jenis bahan yang dapat digunakan. Metode granulasi basah, meskipun melibatkan beberapa tahap proses, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam merumuskan tablet. Sementara itu, metode granulasi kering merupakan alternatif yang menarik karena dapat mengurangi paparan bahan terhadap kelembapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi metode yang paling sesuai untuk menghasilkan ODT dengan sifat fisik yang memenuhi persyaratan.