Malaria adalah permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia, baik di daerah tropis maupun sub-tropis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin, termasuk ibu hamil. Malaria pada masa kehamilan memiliki dampak yang sangat berat terhadap kesehatan ibu dan janin, baik dari segi morbiditas maupun mortalitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kepatuhan konsumsi obat anti malaria melalui program pencegahan malaria pada kehamilan secara berkala (PEMILA-OAM) dalam menurunkan kejadian malaria pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Sampel penelitian berjumlah 281 orang ibu hamil yang dipilih dengan pemilihan sampel menggunakan sampel jenuh. Pengumpulan data dengan rekam medik pada ibu hamil yang menerima program PEMILA-OAM yang telah bersalin pada bulan Oktober 2022 sampai dengan Maret 2023. Variabel independen pada penelitian ini adalah tingkat kepatuhan konsumsi obat anti malaria dan variabel dependen kejadian malaria pada ibu hamil. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Chi-Square menghasilkan nilai p-value sebesar 0.000 yang menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil α-value 0.05 dan OR sebesar 23.899. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan tingkat kepatuhan konsumsi obat antimalaria melalui program pencegahan malaria pada kehamilan (PEMILA-OAM) dalam menurunkan kejadian malaria Ibu hamil serta mengurangi resiko kejadian malaria sebesar 23 kali dibandingkan ibu hamil yang tidak mengikuti program PEMILA-OAM secara teratur.