Tuberkulosis (TB) tetap menjadi ancaman kesehatan masyarakat di Indonesia, terutama di wilayah dengan pengetahuan dan akses kesehatan terbatas. Program SEHATI (Sehatkan Hidup Atasi Tuberkulosis) diterapkan di Gading Wetan, Sleman, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan sikap warga terhadap TB. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuasi-eksperimental melalui pre-test dan post-test pada 31 responden dewasa. Program ini mencakup penyuluhan langsung serta pembagian media edukasi berupa stiker dan leaflet untuk memfasilitasi pemahaman warga. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan sikap responden setelah intervensi, dengan rata-rata skor pengetahuan naik dari 60 menjadi 85, dan 93,5% responden menunjukkan sikap positif terhadap pencegahan TB setelah program. Uji statistik Wilcoxon Signed-Rank Test mengonfirmasi perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test (p < 0,001). Hasil ini menunjukkan bahwa program SEHATI merupakan strategi yang efektif untuk promosi kesehatan, menyoroti pentingnya pendidikan langsung dalam meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat mengenai pencegahan TBC. Edukasi yang berkelanjutan direkomendasikan untuk memperkuat perilaku pencegahan di wilayah lain.