Pengendalian kualitas tanaman vanili pada prototipe greenhouse sangat penting bagi petani vanili untuk memastikan hasil panen yang optimal. Beberapa parameter kualitas udara yang perlu dipantau, seperti suhu dan kelembapan, memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman vanili. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan penelitian mengenai sistem pengaturan agroklimat yang dapat membantu mengontrol parameter tersebut. Salah satu solusinya adalah dengan mengembangkan Sistem Pengaturan Agroklimat pada Budidaya Vanili Menggunakan Metode Fuzzy Berbasis IoT. Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah Fuzzy Tsukamoto, yang memungkinkan pengaturan parameter kualitas udara pada prototipe greenhouse berdasarkan suhu dan kelembapan udara. Sistem ini menggunakan mikrokontroler ESP32 yang terhubung ke jaringan Wi-Fi sehingga dapat dimonitor melalui website. Sensor DHT11 digunakan untuk mengukur suhu dan kelembapan udara, dengan hasil pengujian menunjukkan tingkat kesalahan sebesar 4,05% untuk suhu dan 12,7% untuk kelembapan. Pengujian dilakukan sebanyak dua belas kali pada tiga kondisi berbeda, yaitu dingin, normal, dan panas untuk suhu, serta kering, normal, dan lembap untuk kelembapan. Efektivitas sistem juga diuji melalui penggunaan aktuator. Hasil pengujian menunjukkan bahwa suhu di dalam greenhouse dapat diturunkan hingga 1,5°C dan kelembapan meningkat sebesar 7,5%. Sebaliknya, tanpa penggunaan aktuator, suhu meningkat sebesar 4,83°C dan kelembapan menurun hingga 14,83%.