Food waste adalah limbah makanan yang dihasilkan pada tahap distribusi dan konsumsi yang berdampak signifikan terhadap lingkungan, ekonomi, dan sosial. Di Indonesia, masalah ini sangat mengkhawatirkan, dengan 23-48 juta ton food waste dihasilkan per tahun. Salah satu studi di China menyatakan bahwa kantin Univeristas merupakan salah satu tempat penghasil food waste terbesar. Universitas memiliki peran penting dalam mengelola lingkungan yang berkelanjutan, termasuk pengelolaan food waste yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memengaruhi perilaku pengelolaan food waste oleh tenant kantin dengan menggunakan Theory of Planned Behavior (TPB). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain studi kasus. Informan utama berjumalah 10 orang yang merupakan tenant kantin di universitas yang telah berjualan minimal 6 bulan. Informan penelitian dipilih secara purposive dengan mempertimbangkan prinsip kecukupan dan kesesuaian. Cara pengumpulan data melalui Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control memengaruhi perilaku tenant dalam mengelola food waste. Sikap tenant terhadap food waste bervariasi, sementara norma subjektif mengindikasikan adanya dukungan komunitas dalam pengelolaan makanan yang tidak terjual. Secara umum tenant juga mampu merencanakan dan mengevaluasi menu makanan yang dijual. Studi ini menyarankan pentingnya edukasi tenant mengenai isu food waste dan kebijakan universitas yang terintegrasi untuk mendorong pengelolaan food waste yang lebih baik